Berita

Nusantara

Kapolres Indramayu: 13 Orang Nelayan Indramayu Belum Ditahan

SELASA, 18 FEBRUARI 2014 | 12:30 WIB | LAPORAN:

Pasca bentrokan antara nelayan dan Polisi di Indramayu, senin sore kemarin. 13 orang ditahan oleh pihak Polres Indramayu. Hal tersebut dibantah

Kepala Kepolisian Resor Indramayu, AKBP Wahyu Bintono, membantah kabar yang menyebut 13 orang nelayan ditahan karena terlibat bentrokan dengan polisi dalam demonstrasi, kemarin petang.

"Mereka bukan ditahan, karena masih terperiksa statusnya. Kalau terperiksa itu berarti masih didalami kenapa mereka dibawa ke kantor polisi," ujar Kapolres Indramayu saat dihubungi para wartawan, Selasa (18/2).


Kapolres menerangkan bahwa pemeriksaan berlangsung sejak kemarin sore usai aksi ribuan nelayan di depan Pertamina UP VI Balongan. Pemeriksaan juga meliputi video rekaman untuk mengusut ada atau tidak  hasutan untuk berbuat anarkis.

"Untuk saat ini mereka ditempatkan di ruang Satreskrim, guna pemeriksaan lebih lanjut. Tidak ditahan, statusnya belum ada penahanan," tegas Kapolres.

Demonstrasi ribuan nelayan Indramayu yang mendesak pembatalan pencabutan subsidi BBM di Areal Pertamina Balongan berakhir dengan bentrokan, kemarin sore.

Dalam aksinya, pengunjuk rasa yang tergabung dalam Front Nelayan Bersatu (FNB) tersebut menuntut segera dilaksanakannya kesepakatan diantara Ditjen Migas, Ditjen Perikanan Tangkap, BPH Migas, dan PT Pertamina.

Kesepakatan di antara empat lembaga tersebut Permen ESDM nomor 1 Tahun 2013, Surat Sesmenko Perekonomian Nomor S-230/SES.M.Ekon/07/2013, Permen ESDM No. 18 Tahun 2013 yang pada pokoknya berisi pemberian subsidi bahan bakar minyak (bbm) untuk kapal nelayan di atas 30 GT.

Aparat Kepolisian dari Polres Indramayu menembakkan gas air mata untuk membubarkan unjuk rasa. Sebelumnya sempat terjadi aksi saling dorong antara polisi dengan nelayan.

Disebutkan, 13 pengunjuk rasa yang dibawa ke Mapolres Indramayu adalah Ono Surono (Ketua FNB, Ketua HNSI Jawa Barat), Budi Santoso, Kajidin (Ketua SNT), Karyawan, H Siradjudin, Carkaya, Firman, Heru, Abikon, Warto, Suwenda (Weweng), Ahmad Sahrani, dan Khaerul Anam (Buruh SBKI). Sementara itu, 10 pengunjuk rasa terluka dan sempat dibawa ke RSUD Indramayu. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya