Berita

foto: net

Nusantara

Abu Gunung Kelud Ganggu Suplai Sayur di Cilacap

SELASA, 18 FEBRUARI 2014 | 10:40 WIB | LAPORAN:

Semburan abu vulkanik erupsi Gunung Kelud yang mencapai Jawa Tengah, mengganggu suplai sayur di pasar grosir sayur di Cilacap, Jawa Tengah. Untuk sementara waktu daerah penghasil sayur terbesar di Jawa Tengah seperti Wonosobo, Temanggung, Kebumen dan Brebes, tidak mengirim sayur.
 
"Ciamis dan Cianjur juga tidak mengirim sayur setelah Gunung Kelud meletus," tambah bandar sayur di Pasar Besar Gandrungamangu, H. Sholeh, Selasa (18/2).
 
Para pengepul di daerah tersebut menghentikan kiriman sayur lantaran lahan siap panen tertutup debu vulkanik. Akibatnya, beberapa komoditi andalan seperti kubis, kol dan brokoli, dan sawi rusak.
 

 
"Yang sudah siap penen katanya rusak karena debu vulkanik. Tanaman yang masih muda terganggu pertumbuhannya," jelasnya.
 
Sholeh mengatakan, suplai sayur lokal seperti kangkung, bayam, kacang panjang, dan buncis relatif tidak terganggu. Namun, karena sayuran langka harganya naik.
 
Satu ikat kangkung yang biasanya berharga Rp 1.250 kini naik menjadi Rp 1.500. Begitu juga dengan bayam. Biasanya, enam ikat bayam dijual dengan harga Rp 6.000, tapi saat ini menjadi Rp 9.000.
 
Kendati demikian, para pedagang optimis dalam beberapa hari ke depan suplai sayur mayur akan kembali normal. Hal ini seiring hujan yang mengguyur beberapa daerah penghasil sayur sehingga membantu membersihkan abu vulkanik dengan sendirinya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya