Berita

FOTO:ACT

Nusantara

Peran Sang Komando Dapur di Pengungsian

SENIN, 17 FEBRUARI 2014 | 12:51 WIB | LAPORAN:

Bekerja di tengah situasi kisruh dan tak menentu, bukan monopoli tentara. Sebut saja Nurhadi alias TheBill dan Afrizal alias Idonk. Relawan dari lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap ini sudah kerap bersanding dengan tentara dalam menunaikan amanah. Tapi bukan memanggul senjata.  

Dua sosok relawan ACT ini telah teruji di medan "tempur", di kancah bencana manapun di negeri ini. Mereka bersenjatakan perlengkapan memasak. Spesialisasi keduanya, masak-memasak untuk dapur umum.

Menjadi relawan, bagi keduanya adalah panggilan hati. Ini cara memburu kemuliaan. Meletusnya gunung Kelud,  bencana pemanggil jiwa kerelawanan. Di tengah pengungsian erupsi Kelud di wilayah Kediri, keduanya mendapat mandat mengelola dapur umum. Setiap hari, keduanya harus menyiapkan 1.500 paket makanan untuk para pengungsi. Bukan perkara mudah tentunya memasak untuk ribuan orang. Namun dengan jam terbang mereka bersama ACT di berbagai medan bencana, hal itu bukan kesulitan  yang berarti.


TheBill dan Idonk  bergabung dengan tim ACT sejak tahun 2007. Duet ini terkenal kompak. Tak heran ACT selalu mempercayainya menjadi leader tim dapur umum dimanapun. Bersama tujuh rekan lainnya, Idonk dan TheBill didatangkan langsung dari Bogor untuk melayani pengungsi dengan menu-menu kreasi mereka di Dapur Umum ACT.

Jika pada umumnya seorang ketua juru masak di sebuah dapur menyandang jabatan sebagai cheff, di Dapur Umum ACT di Kediri ini, Thebill didaulat sebagai Danpur alias Komandan Dapur. Pur bukan tempur, tapi dapur. Menyiapkan menu di pengungsian, tentu tak kalah mulia dengan mereka yang bertempur membela yang benar.

Sementara pada hari ketiga (Minggu 16/2), pengungsi pascaerupsi gunung Kelud  mulai diliputi kejenuhan. Kejenuhan terutama terlihat anak-anak.  Indikatornya, mereka nampak enggan menyantap jatah makanan nasi bungkus dari dapur umum.

Mengatasi suasana sendu ini, malam itu Thebil meracik menu khusus untuk anak-anak pengungsi.  Mungkin menu ini biasa saja dalam situasi situasi normal, tapi tidak untuk di pengungsian. Tim Dapur Umum menyiapkan capcay kuah, nasi uduk dan ayam opor. Ini mengubah menu harian yang sebelumnya hanya berupa mie instan dan telur dengan kombinasi tahu tempe. Bukan tanpa alasan Tim dapur umum ACT menyiapkan menu khusus ini.

"Anak-anak ini komunitas paling rentan terkena penyakit di pengungsian. Tim dapur umum tak ingin mereka jatuh sakit. Kami ingin meningkatkan gizi anak-anak agar tetap sehat dengan menu makanan yang istimewa," papar Thebil, Sang Komandan dapur umum ACT seperti dikutip dari rilis ACT yang diterima redaksi sesaat lalu (Senin, 17/2).

Begitu tersaji dan melirik menunya, betapa sumringah anak-anak di pengungsian.  Apalagi relawan ACT yang turun langsung untuk membagikannya kepada anak-anak itu. Keceriaan mereka, memberi semangat ekstra bagi Tim Dapur umum ACT.

"Kecerian mereka menyantap hidangan yang kami sajikan, mendorong kami  berkreasi di tengah keterbatasan. Kami ingin selalu bisa menyuguhkan menu kejutan untuk para pengungsi. Mereka puasa, kami jadi bertenaga," ujar Thebill.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya