Berita

TUBAGUS CHAERY WARDHANA/NET

Hukum

KPK Usut Aset Wawan Sampai ke Luar Negeri

SENIN, 17 FEBRUARI 2014 | 12:47 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sampai saat ini masih menelusuri aset milik Tubagus Chaeri Wardana yang bertalian dengan perkara korupsi dan pencucian uang.

Jurubicara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo menyatakan bahwa penelusurannya tak hanya dilakukan di dalam negeri tapi juga hingga ke luar negeri.

"Sampai (ke luar negeri). Asset tracing masih dilakukan," kata dia, Senin (17/2).


Kendati begitu, dia menyatakan bahwa sejauh ini belum ada aset yang terlacak di luar negeri milik Wawan.

Sebelumnya diberitakan, Indonesia Corruption Watch (ICW) mengendus adanya aset milik Wawan di luar negeri. Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW Ade Irawan mengatakan, informasi itu diperolehnya dari laporan masyarakat yang kemudian diteruskan ke Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Ade mengatakan, patut diduga jika aset Wawan di luar negeri berasal dari uang hasil kejahatan atau masuk dalam tindak pidana pencucian uang (TPPU). Dari informasi yang diterimanya, Wawan memiliki sejumlah aset properti di Australia atau Singapura.

Saat dikonfirmasi, Direktur Pemeriksaan dan Riset PPATK Ivan Yustiavandana membenarkan pihaknya telah menerima laporan dari sebuah LSM mengenai adanya aset milik Wawan di luar negeri. Meski tak secara spesifik menjelaskan, tapi Ivan menyatakan sangat mungkin seorang pelaku korupsi melakukan pencucian uang di dalam dan luar negeri.

Wawan merupakan tersangka kasus suap terkait sengketa Pilkada Lebak, kasus korupsi pengadaan alat kesehatan di Dinas Kesehatan Tangerang Selatan, dan kasus korupsi pengadaan alat kesehatan di lingkungan Provinsi Banten.

Wawan juga dijerat dengan sangkaan melakukan TPPU. Terkait TPPU, penyidik KPK telah menyita puluhan mobil milik Wawan. Beberapa di antaranya merupakan mobil mewah seperti Lamborghini, Ferrari, Bentley, dan Rolls Royce. Saat ini KPK terus menelusuri aliran dana yang mengalir ke sejumlah artis dan politisi.[wid]

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya