Berita

FOTO:NET

Hukum

Demokrat Berharap Tak Ada Unsur Politik di Balik Pencekalan Sutan dan Tri

MINGGU, 16 FEBRUARI 2014 | 18:03 WIB | LAPORAN:

Partai Demokrat tidak mempersoalkan ada kadernya yang dicekal oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Partai bintang mercy mendukung sepenuhnya penuntasan kasus suap SKK Migas.

"Kita menghormati hukum. Silahkan penegakan hukum dijalankan. Tetapi, kami tentunya mengharapkan jangan bias politisasi menjelang pileg ini," ujar Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie usai menghadiri diskusi di Cikini, Jakarta, Minggu (16/2).

Marzuki berharap tidak ada motif politik di balik pencekalan rekan separtainya Sutan Bhatoegana yang menjabat Ketua Fraksi Komisi VII DPR dan Tri Yulianto selaku anggota Komisi VII, dua kader Demokrat yang diduga menerima aliran dana dari terdakwa suap SKK Migas Rudi Rubiandini.


Pasalnya, mendekati Pemilu 2014, tidak menutup kemungkinan penegakan hukum yang dilakukan KPK mendapat intervensi politik.

"Jangan konotasinya ini sudah masuk politisasi, ini kita prihatin. Apalagi, dicekal kemudian dilepas tidak jelas juntrungannya. Karena itu, kewenangan yang dimiliki KPK kita hargai," jelasnya.

Karenanya, Partai Demokrat meminta agar unsur pimpinan KPK tidak sampai terintervensi politik dalam menangani sebuah kasus korupsi.

"Ini saya sarankan kepada teman-teman komisioner KPK supaya mereka paham tentang ini. Mereka ini waktu menjadi pimpinan KPK datang semua kok ke pimpinan partai. Jangan sekarang ini seolah-olah merasa tidak tahu diri. Seolah-olah ya, anda kutip seolah-olah," demikian Marzuki.[wid]

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya