Berita

gunung kelud/net

Nusantara

GUNUNG KELUD MELEDAK

2 Tewas dan 100 Ribu Jiwa Mengungsi

JUMAT, 14 FEBRUARI 2014 | 13:28 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

. Hingga saat ini tercatat dua orang tewas dan 100.248 jiwa mengungsi akibat erupsi Gunung Kelud di Jawa Timur.

Korban meninggal itu adalah, Sail (laki-laki, 60) warga RT 12/04 Dusun Ngutut, Desa Pandansari, Kec Ngantang, Kab Malang, karena tertimpa di bawah meja karena atap rumahnya roboh. Dan Pontini (perempuan, 65) warga Dusun Plumbang, Desa Pandansari, Kec Ngantang, Kab Malang karena tertimpa tembok yang roboh.

Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, robohnya rumah atau bangunan karena menahan beban pasir di bagian atap rumah yang konstruksinya kurang kuat. Jadi korban meninggal dunia bukan akibat dampak langsung dari erupsi, tetapi karena kecelakaan (musibah) atau dampak lain dari erupsi.


Jelas Sutopo, saat ini kondisi masyarakat di sekitar Gunung Kelud seperti di Blitar, Kediri dan Malang cukup kondusif. Masyarakat telah melakukan aktivitas sehari-hari, kecuali di radius 10 km yang masih harus mengungsi.

"Aktivitas vulkanik Gunung Kelud menunjukkan penurunan. Status tetap Awas (level IV) dan radius 10 km harus kosong," ujar Sutopo dalam rilisnya, Jumat (14/2).

Sementara jumlah pengungsi akibat letusan Gunung Kelud yang tercatat hingga sekarang, berjumlah 100.248 orang di 293 titik. Pengungsi berasal dari; Kab. Kediri 66.319 orang di 205 titik, Kab. Blitar 28.970 orang di 63  titik, Kab. Tulungagung 1.349 orang di 11 titik, dan Kab Malang 3.610 orang di 14 titik.

Pada 08.00 WIB tadi, kata Sutopo, sebagian pengungsi sudah meninggalkan pengungsian untuk kembali ke rumah. Di Blitar jumlah pengungsi yang semula 28.970 jiwa, saat ini pengungsi 2.070 jiwa yaitu di Kec. Garum (470 jiwa), Kec. Gandusari (500 jiwa), dan Kec. Nglegok (1.100 jiwa). "Saat ini masih dilakukan pendataan," ungkapnya.

Kebutuhan saat ini yang mendesak adalah masker dan relawan untuk membersihkan abu di jalan dan perumahan. Selain itu juga mobil tangki air untuk menyemprot jalan.

"Adanya informasi akan ada letusan besar diikuti awan panas, banjir lahar dingin dan gempa besar, itu adalah HOAX atau tidak benar. Jangan ikut-ikutan menyebarluaskan," tandas Sutopo. [rus]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya