Berita

Chan Chun Sing/net

Menteri Singapura: Dibutuhkan Pemimpin yang Bijaksana dan Kuat

SELASA, 11 FEBRUARI 2014 | 09:13 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Setiap negara di dunia ini membutuhkan pemimpin yang bijaksana dan kuat. Hanya pemimpin yang bijaksana dan kuat yang dapat memahami dan menghargai bahwa kemajuan negara dapat dicapai dengan kerjasama, bukan dengan konflik.

Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Kedua Singapura, Chan Chun Sing, ketika berbicara di depan 280 perwira Angkatan Bersenjata Singapura dan sejumlah analis di Konferensi Keamanan Asia-Pasifik kemarin (Senin, 10/2).

Konferensi itu digelar sehari sebelum Airshow Singapura yang dibuka hari ini.

Pemimpin yang bijaksana dan kuat, sebut Chan Chun Sing seperti dikutip Straits Times, juga memiliki keberanian untuk mematahkan tekanan dari dalam negeri yang menggunakan sentimen nasionalisme yang berlebihan dan dapat merusak perdamaian kawasan.

Untuk menjauhi konflik, Chun mengatakan, pihak militer dan otoritas pertahanan lainnya harus memberikan dukungan pada upaya politik yang berorientasi menjalin kerjasama.

Hal ini penting dilakukan berdasarkan semangat "membangun kepercayaan menuju tujuan bersama".

Chan Chung Sing juga merupakan Menteri Sosial dan Pembangunan Keluarga.

Sebelumnya, secara terbuka ia mengecam pemerintah Indonesia yang menggunakan nama Usman dan Harun untuk salah satu Kapal Republik Indonesia (KRI) yang baru. Singapura menganggap Usman Muhammad Ali dan Harun Said sebagai teroris.

Pada tanggal 10 Maret 1965, kedua prajurit Marinir Indonesia itu menyerang MacDonald House di Orchard Road yang tak jauh dari Istana Negara Singapura. Tiga orang tewas dan 33 lainnya terluka dalam kejadian itu.

Usman dan Harun dieksekusi mati pada tahun 1968 di Singapura.

Di laman Facebook nya beberapa hari lalu Chan menulis: "Pernyataan itu (penggunaan nama Usman dan Harun sebagai nama KRI) merefleksikan kurangnya sensitivitas atau kepedulian pada hubungan bilateral, atau keduanya."

Chan Chung Sing tidak sendirian mengecam Indonesia. Pejabat Singapura lain yang juga secara terbuka menyampaikan protes mereka di antaranya adalah Deputi Perdana Menteri Teo Chee Hean, Menteri Pertahanan Ng Eng Hen, Menteri Luar Negeri K. Shanmugam dan Plt. Menteri Tenaga Kerja Tan Chuan-Jin. [dem]

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Razia Balap Liar: 292 Motor Disita, 466 Remaja Diamankan

Senin, 03 Februari 2025 | 01:38

Pemotor Pecahkan Kaca Mobil, Diduga karena Lawan Arah

Senin, 03 Februari 2025 | 01:29

PDIP: ASN Poligami Berpeluang Korupsi

Senin, 03 Februari 2025 | 01:04

Program MBG Dirasakan Langsung Manfaatnya

Senin, 03 Februari 2025 | 00:41

Merayakan Kemenangan Kasasi Vihara Amurva Bhumi Karet

Senin, 03 Februari 2025 | 00:29

Rumah Warga Dekat Pasaraya Manggarai Ludes Terbakar

Senin, 03 Februari 2025 | 00:07

Ratusan Sekolah di Jakarta akan Dipasang Water Purifire

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:39

Manis di Bibir, Pahit di Jantung

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:18

Nasdem Setuju Pramono Larang ASN Poligami

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:03

Opsen Pajak Diterapkan, Pemko Medan Langsung Pasang Target Rp784,16 Miliar

Minggu, 02 Februari 2025 | 22:47

Selengkapnya