Berita

foto: net

Politik

Analis: Elektabilitas Jokowi untuk Pribadi, Tidak Bernilai Bagi PDIP

SABTU, 08 FEBRUARI 2014 | 15:32 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Kubu pendukung Joko Widodo dianggap terlalu jauh melangkah. Jokowi seolah lebih menonjolkan pada upaya membangun citra pribadi, berada di luar Parpol dan berusaha menekan dan menyetir internal PDI Perjuangan agar memilih Jokowi sebagai Capres.

"PDIP dihuni oleh para politisi handal, internalnya cenderung kuat, apalagi jika ditekan oleh pihak luar, barisan PDIP semakin kokoh dan rapat. Itulah kenapa Jokowi menjadi sosok yang tidak menarik di internal PDIP, Jokowi lupa bahwa rumus dalam PDIP adalah strategi injury time," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN), Yasin Mohammad, dalam rilisnya, Sabtu (8/2).

Kata dia, jika PDIP buru-buru mencalonkan Jokowi berbekal tingginya elektabiltas Gubernur DKI Jakarta itu, justru akan menjadi bumerang bagi PDIP hingga mudah diserang oleh rival-rivalnya.


"Dampaknya bukan PDIP meraih kemenangan, melainkan malah sibuk bicara tentang Jokowi dan tidak fokus dalam pemenangan Pileg," jelasnya.

Menurutnya, elektabilitas Jokowi boleh saja tinggi, tapi jika dihitung secara matang elektabilitas Jokowi sebenarnya sama sekali tidak berdampak terhadap elektabilitas PDIP. Elektabilitas Jokowi dibangun atas dasar aspek citra dirinya.

Upaya Jokowi melakukan kerja politik melalui mesin parpol sama sekali tidak terlihat. Kerja politik Jokowi tampak sekali tidak untuk PDIP dan lebih pada membangun personalitinya.

"Tingginya elektabiltas Jokowi tidak bernilai bagi suara PDIP, kecuali Jokowi adalah seorang Caleg maka elektabilitasnya secara langsung berkontribusi menyumbang suara PDIP," terang Yasin. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya