Berita

ilustrasi

Bisnis

Tanpa Adanya Infrastruktur, Tak Mungkin Ekspor Gas Dikurangi

KAMIS, 06 FEBRUARI 2014 | 10:19 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Pemerintah diminta segera membangun infrastruktur untuk meningkatkan pemanfaatan gas ke pasar domestik.

“Tanpa infrastruktur gas, tidak mungkin ekspor bisa dikurangi,” kata pengamat energi dari ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro di Jakarta, kemarin.

Untuk diketahui, Peraturan Pemerintah (PP) tentang Kebijakan Energi Nasional mengamanatkan kepada pemerintah untuk menghentikan ekspor gas alam secara bertahap.


Menurut Komaidi, sebenarnya potensi penyerapan gas domestik bisa lebih besar dari saat ini. “Hanya karena infrastrukturnya tidak ada, sehingga produksi tidak terserap,” ujarnya.

Pemanfaatan gas domestik rata-rata naik 9 persen sejak 2003. Pada 2013, alokasi gas domestik sudah lebih besar dari ekspor, yakni 52,15 persen atau 3.660 Billion British Thermal Unit per Day (BBTUD).

Menurut dia, kalau infrastruktur seperti terminal LNG sudah terbangun, dalam jangka pendek bisa dilakukan impor gas sepanjang harganya lebih murah dibanding ekspor. Dengan demikian, harga ekspor yang tinggi dari impor bisa mengoptimalkan penerimaan negara. Untuk jangka panjang, penghentian ekspor gas merupakan langkah strategis terkait ketahanan energi.

“Prinsipnya, jika dapat dilakukan secara pararel justru lebih baik. Idealnya memang potensi domestik dioptimalkan dulu, baru dilakukan impor,” jelasnya.

Di sisi lain, dengan impor, cadangan gas bisa sebagai stok, mengingat komoditas energi harganya cenderung naik akibat ketersediaan semakin berkurang. Selain infrastruktur, pemerintah bisa melakukan terobosan berupa pemberian insentif fiskal untuk mengatasi keekonomian lapangan gas.

Menurut dia, jika harga energi terlalu murah, tidak menjamin keberlanjutan pasokan.

Hal senada dikemukakan anggota Komisi VII DPR Dito Ganinduto. Ia mengatakan, komitmen pemerintah untuk memenuhi kebutuhan gas domestik harus diiringi dengan ketersediaan infrastruktur dan keekonomian pengembangan lapangan gas. Menurut dia, pemerintah mesti menyediakan infrastruktur gas seiring habisnya kontrak ekspor gas.
 
Kontrak ekspor, menurut Dito, tidak bisa langsung dialihkan ke dalam negeri karena berjangka panjang. Sifat gas yang tidak bisa disimpan seperti minyak, membutuhkan kontrak jangka panjang agar memberikan kepastian bagi produsen dan pembeli.

Selain insentif fiskal dan non fiskal, kata Dito, pemerintah mesti menerapkan open access pada pipa transmisi dan distribusi, sehingga harga gas ke konsumen kompetitif dan keekonomian lapangan tetap terjaga. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya