Berita

Jelang SBY Lengser, Fans Dinilai Mulai Kocar-kacir

RABU, 05 FEBRUARI 2014 | 10:57 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Partai Demokrat didirikan untuk memobilisasi dukungan kepada SBY saat akan maju jadi Presiden pada 2004 lalu. Karena itu, sinar kebesaran partai ini dikuatirkan mulai redup seiringi dengan akan habisnya masa jabatan SBY sebagai Presiden RI.

"Dibawah duet Pak SBY dan Ibas, kekuatan PD malah mretheli alias rontok. Ini berarti pula bahwa kendati Pak SBY tetap sebagai 'primus inter pares' dalam partai ini, tetapi pengaruhnya pun sudah mengalami kemerosotan," ujar pengamat politik senior AS Hikam, (Rabu, 5/2).

Kemorosotan citra Partai Demokrat ini bukan karena kharisma SBY yang mengalami erosi, tetapi karena elan partai dan para elitnya berangsur pudar sementara sistem organisasi dan manajemennya tetap rapuh.


"PD di masa akhir pemerintahan Pak SBY kehilangan raison d'etre-nya, dan para fans beliau pun berlomba mencari pegangan agar selamat. Mirip tingkah para penumpang kapal yang hampir karam gara-gara ditinggal sang nakhoda," beber Hikam.

Lebih jauh menurut Hikam, seandainya Pramono Edhi Wibowo (PEW) lebih awal 'digroom' alias dibentuk sebagai pewaris tahta di partai tersebut, ceritanya mungkin agak lain. Namun, itulah nasib kekuasaan yang berpusat dan bersumber pada kharisma. "Ia tidak bisa diprediksi kesinambungannya dan acap kali mengalami kebuntuan dalam soal suksesi," sambung Hikam.

Dalam kultur politik Jawa, kekuasaan itu digambarkan dengan benda yang bernama wahyu yang akan jatuh kepada siapapun yang sudah dihinggapinya. Karenanya, kadang tak terduga. Kekuasaan, bukanlah suatu kapasitas yang bisa dipelajari, dipelihara, diperebutkan, dan dikembangkan secara rasional, tetapi diwarisi dan diperoleh dengan kekuatan pribadi yang kharismatik. "Dan ketika 'wahyu' itu meninggalkan PD, maka sirna hilang kertaning partai Mercy itu juga," tandas Hikam.

Hikam menjelaskan itu menanggapi pernyataan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman yang menyarankan Demokrat harus menghilangkan ketergantungan dari nama besar SBY.

Menurut Hikam, walaupun secara substantif pandangan Hayono Isman itu benar, namun secara kultural dan pragmatis, Partai Demokrat tak mungkin bertahan lama tanpa figur SBY. Alasannya, Demokrat memang sejak lahirnya bukan dimaksudkan untuk menjadi partai kader, seperti PKS, tetapi benar-benar partai untuk mobilisasi dukungan bagi figur SBY. (Klik: Berbeda dengan PKS, Demokrat Tak Dimaksudkan Menjadi Partai Kader).  [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya