Herlini: Kondisi Sekolah di Hinterland Memprihatinkan

Pendidikan merupakan masalah yang patut menjadi perhatian penting pemerintah terutama di daerah Hinterland, Kepulauan Riau. Beasiswa pendidikan menjadi salah satu program yang sangat dibutuhkan masyarakat di daerah terpencil, terluar dan tertinggal (3T) seperti di Kelurahan Sijantung, Kecamatan Galang.

"Alhamdulillah 600 siwa Sijantung mendapatkan beasiswa pendidikan oleh Menteri Pendidikan Bapak M. Nuh," kata salah seorang tokoh masyarakat Sijantung, Ucok seperti dikutip dari rilis anggota Komisi X DPR, Herlini Amran yang diterima redaksi, Selasa (4/2).

"Kami sangat bersyukur dan berterimakasih atas bantuan pendidikan ini karena sangatlah dibutuhkan oleh warga daerah interland seperti di daerah kami ini," sambung Ucok seraya berharap ke depan pemerintah lebih memperhatikan pendidikan di daerahnya.

Ucok menuturkan, saat ini bantuan yang dibutuhkan lainnya adalah rehabilitas kelas dan infrastruktur sekolah. Selain itu juga terkait kebutuhan pasokan listrik, kata Ucok, sampai sekarang belum masuk di daerah Hinterland.

Di tempat yang sama, Herlini Amran menyatakan amat bersyukur bisa mengunjungi sekaligus memberi advokasi terhadap para siswa penerima bantuan pendidikan dari pemerintah pusat. Herlini berharap program pro rakyat seperti ini terus didukung dan disasar khusus kepada masyarakat yang kurang mampu, terutama yang tinggal di wilayah 3T.

"Insya Allah saya akan terus memperjuangkan Pendidikan di daerah 3T ini, dan akan terus mendorong pemerintah lebih peduli pada pembangunan di daerah Hinterland," ujar legislator PKS tersebut.

Menurut Herlini, sudah ada 600 siswa di Kecamatan Galang yang diadvokasinya untuk menerima bantuan pendidikan dari pemerintah pusat. Sedangkan di kecamatan Bulang ada kurang lebih 1000 siswa dan di kecamatan Belakang Padang 3 ribu siswa yang mendapatkan manfaat dari Bantuan Pendidikan ini mulai dari jenjang SD, SMP, SMA. Total 40 ribu siswa untuk seluruh daerah di Kepri. Herlini berharap pemerintah daerah ikut peduli memajukan pendidikan warga Hinterland.

"Ketika saya berkunjung ke beberapa sekolah di daerah Hinterland kondisinya sungguh memperihatinkan. Mulai dari kondisi gedung dan sumber daya pengajar yang kurang diperhatikan," demikian Herlini.[wid]