Alasan pembatalan pernikahan masih misterius. Kabarnya pihak keluarga calon mempelai pria sudah tidak sreg karena mendengar berbagai isu negatif.
Nuri Maulida akhirnya angkat bicara perihal penundaan pernikahannya dengan Muhammad Yahya Adam yang sedianya sudah dilaksanakan pada 22 November 2013. Ia memastikan hari bahagianya dengan bangsawan asal Malaysia itu tidak hanya tertunda, tapi harus batal digelar.
“Case closed, sudah nggak. Sekarang berdoa supaya diberikan yang terbaik,†ujar Nuri.
Sebelumnya, Nuri berkilah pembatalan pernikahannya dengan Yahya dikarenakan ayah dari calon suaminya itu tengah jatuh sakit dan berada di Timur Tengah. Sehingga pelaksanaan pernikahannya ditunda hingga kondisi calon mertuanya membaik.
Namun, kabarnya alasan itu dibuat agar Nuri bisa mengulur waktu dan memutuskan batal menikah. Benarkah itu? Pasalnya, bintang FTV dan sinetron ini mengelak pertanyaan wartawan tentang kebenaran kabar calon mertuanya yang sakit parah. “
Next question?†seloroh Nuri.
Menurut informasi, batalnya pernikahan bintang film
Lawang Sewu dan
Liar ini disebut-sebut bukan hanya karena calon mertuanya sakit. Tapi pernikahan itu memang sengaja dibatalkan oleh pihak keluarga calon mempelai pria.
Kabarnya, pembatalan itu lantaran ibunda Nuri, Ida Noorlaela, dianggap terlalu ikut campur dalam hubungan asmara anaknya itu. Tak hanya itu saja, dalam sebuah tayangan infotaiment menyebutkan, isu nikah siri dengan Ustaz Guntur Bumi juga dikabarkan sebagai pemicunya.
Saat dikonfirmasi mengenai kabar tersebut, sebelumnya Nuri sempat membantah. “Tidak ada kaitannya sama sekali. Nggak ada faktor lain. Mohon doanya ya, supaya papa mertua saya cepat diberikan kesembuhan oleh Allah, Aamiin,†kata Nuri akhir tahun lalu.
Sebelum dengan Yahya, Nuri juga hampir saja menikah dengan Ferry Setiawan, yang kini menjadi suami Eddies Adelia. Tepatnya pada 2009, rencana pernikahannya dengan Ferry batal digelar karena pria tersebut dituding melakukan penipuan. Sayang, kala itu Nuri enggan mengungkapkan penyebab dirinya batal menikah dengan Ferry. “Namanya orang dibohongin pasti marah,†katanya saat itu.
Sebelum pernikahan mereka batal, persiapan hari bahagia Nuri dan Ferry sudah sekitar 60 persen. Mereka sudah menghubungi pihak
wedding organizer (WO) dan
desainer baju pengantin. Sementara untuk undangan, baru menyusun daftar nama yang akan diundang. Ketika pernikahan tersebut akhirnya batal, Nuri mengaku tidak merasa sedih.
Demikian pula saat batal dinikahi Yahya, dia tidak mengaku trauma. Nuri menganggap itu semua sebagai cobaan yang memang harus dihadapinya.
“Nggak boleh takut, nggak boleh trauma karena saya punya Allah dan saya juga nggak trauma karena semua sudah ada jalannya,†ucapnya.
“Kalau saya berhasil melewati cobaan ini semua, Insya Allah Allah akan kasih sesuatu yang luar biasa dan terbaik,†imbuh Nuri.
Ia meyakini bahwa pria yang akan meminangnya akan segera datang ke hadapannya. “Sedang
on the way jodohnya kalau kata dia (sambil menunjuk ke arah sahabatnya),†tutur Nuri.
Menurut dia, Tuhan tidak akan memberikan pasangan jika hanya berpangku tangan saja. Untuk itu, ia akan berusaha mencari pasangan yang terbaik yang diberikan Tuhan kepadanya.
“Allah menunggu kita, kalau kita diam Allah akan diam. Kalau kita berlari Allah juga akan berlari. Jadi saya mencoba berjalan, agar Allah berlari menghampiri saya,†ungkap pesinetron Tendangan si Madun dan Si Cemong ini.
Meski tak jadi mengarungi bahtera rumah tangga, Nuri tetap menjaga hubungan itu dengan Yahya.
“Silaturahmi dan komunikasi dengan siapapun memang harus dijaga. Sampai saat ini komunikasi baik-baik saja,†aku Nuri.
Jika banyak orang gagal dan memilih tak mau lagi berhubungan, namun tidak bagi Nuri. Dia pun menyanyikan lagu bertajuk
Jodohku yang diciptakan oleh sahabatnya, Indah.
“Kalau nyanyi harus penuh penghayatan. Ceritanya kan semuanya yang mencari jodoh mudah-mudahan jadi dan
ending-nya bermahligai sempurna,†ujar Nuri.
Liriknya diakui Nuri sangat dalam untuknya sendiri. Ketika dikonfirmasi tentang lagu yang sedikit banyak sesuai dengan dirinya saat ini, Nuri pun menjawab sambil tertawa“Pengalaman semua orang. Nyanyi kan kaya akting, harus menghayati.†***