Berita

jusuf kalla

Hukum

Jusuf Kalla Bersyukur Tak Ada Kader Golkar yang Tersangkut Korupsi

SELASA, 28 JANUARI 2014 | 16:08 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Partai politik bukan benteng tempat berlindung bagi kader yang tersangkut kasus korupsi. Siapapun kader, anggota dan pengurus yang terkena kasus harus dipecat.

Begitu prinsip yang dipegang teguh oleh mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla. Sebagai Wakil Presiden, saat memimpin Golkar, Jusuf Kalla akan memenjarakan kader yang korupsi.

Namun, Jusuf Kalla bersyukur selama ia memimpin partai berlambang pohon beringin periode 2004-2009 itu tidak ada anggota Partai Golkar yang terjerat kasus korupsi.


"Saya bersyukur karena tidak anggota DPR periode saya masuk penjara. Karena (saat itu) saya katakan, Golkar bukan benteng. Siapapun anggota DPR kena kasus akan saya pecat. Dan karena saya Wapres, akan saya penjarakan," tegas JK dalam Diskusi Media KPK yang bertajuk "Pemberantasan Korupsi Politik" di gedung KPK, Jakarta, Selasa, (28/1).

Hadir dalam acara diskusi itu beberapa tokoh lainnya, yakni pendidik senior Prof. Sahetapi, Wakil Ketua KPK Bambang Wijoyanto. Diskusi dipandu juru bicara KPK, Johan Budi.

Kepada semua menteri KIB 2004-2009, terutama yang berasal dari Partai Golkar, JK mengingatkan, bahwa mereka tak boleh memberi dan bermain proyek dengan anggota DPR dari Golkar.  Dia tak akan segan-segan memecat anggota DPR Golkar bila terbukti bermain proyek.

"Siapapun menteri tak boleh kasih proyek (ke anggota DPR). Kalau ada lapor ke saya. Akan saya pecat. DPR itu kan takutnya kalau dipecat. Dan tak boleh ada uang disetor ke partai," kata JK.

Menurut JK, banyaknya anggota DPR dan pimpinan daerah yang tertangkap karena kasus korupsi adalah karena justru pimpinan partai yang beri contoh buruk. Ongkos politik kini juga tinggi karena banyak partai politik yang bermewah-mewahan dalam menyelenggarakan acara-acara partai. [zul]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya