Untuk mewujudkan Masterplan Percepatan dan Perluasan PemÂbangunan Ekonomi IndoÂnesia (MP3EI) dibutuhkan komitÂmen pemimpin yang bebas dari korupÂsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
“Faktanya, pemimpin yang ada sekarang belum mampu meningÂkatkan kualitas pembangunan InÂdonesia. Pemimpin mendatang diÂharapkan mambawa negara kita maju secara merata tanpa ada koÂrupsi,†ujar anggota Badan PeÂmeriksa Keuangan (BPK) Ali Masykur Musa, kemarin.
Ali Masykur menggambarkan kondisi bangsa saat ini dengan sebutan 3 Tuna yang menurutnya sangat mengkhawatirkan.
Pertama adalah Tuna KepeÂmimÂpinan. Menurut dia, tokoh yang haÂdir di tengah masyarakat saat ini seringkali memiliki etos keÂbangÂsaan yang tipis. UmumÂnya karena para tokoh itu munÂcul seÂcaÂra insÂtan tanpa meÂmiliki rekam jejak peÂngalaman yang mumpuni.
Kedua, Tuna Visi. Peserta KonÂvensi Capres Partai Demokrat ini menilai, seorang pimpinan harus mempunyai visi misi yang memÂperjuangkan kepentingan rakyat dan bangsa. Ketimpangan ekonoÂmi dan kemiskinan di Indonesia tidak akan berakhir selama peÂmimÂpin yang ada tidak memiliki visi misi perubahan untuk IndoÂnesia yang maju secara merata.
Ketiga, Tuna Komitmen. Di teÂngah berbagai macam masalah yang mendera bangsa, Ketua Umum Ikatan Sarjana Nahdlatul UlaÂma (NU) ini menyatakan, peÂmimÂpin wajib memiliki koÂmitmen untuk selalu berada di sisi masyarakat.
“Yang terjadi saat ini rakyat meÂrasa kehilangan. Negara sering tiÂdak hadir ketika rakyat mengÂhaÂdapi masalah. Hal ini harus diÂubah, negara harus fokus melaÂyani masÂyarakat,†tegasnya.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa optimis pertumbuhan ekoÂnomi tahun ini mencapai 6 persen atau lebih tinggi dari proyeksi Bank Dunia yang hanya memÂperkirakan 5,3 persen. “Kondisi perekonomian tahun 2014 mulai membaik,†kata Hatta.
Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi tahun ini seharusnya leÂbih baik dari pertumbuhan 2013 yang berada di kisaran 5,6-5,8 persen. Hatta berkeyakinan, di tahun Pemilu, aktivitas ekonomi InÂdonesia akan terdongkrak. SeÂbab, banyak kegiatan dan pengeÂluaran uang yang cukup besar.
Hatta juga mengimbau agar para pelaku usaha tidak menahan diri dalam berinvestasi. Selain itu, pemerintah akan terus menÂdorong pembangunan infraÂstruktur di enam koridor dalam MP3EI. “Itu untuk mendorong perÂtumbuhan ekonomi,†katanya.
Dia mengungkapkan, investasi MP3EI tahun 2014 diperkirakan mencapai Rp 2.000 triliun. JumÂlah itu meningkat jika dibanÂding investasi tahun 2011 dan 2012 seÂbesar Rp 500 triliun.
***