Berita

Hukum

Ada Permohonan Harga Gas Diturunkan di Era Raden Priono

SELASA, 21 JANUARI 2014 | 18:34 WIB | LAPORAN:

Kasubdit Penyiapan dan Komersialisasi Gas Pipa Hulu SKK Migas Syarief Maulana Chaniago mengemukakan, pernah menerima surat permohonan penurunan formula harga gas dari PT Kaltim Parna Industri (KPI) saat institusinya masih bernama BP Migas.

"Ada surat dari KPI yang ditujukan ke Menteri ESDM pada saat itu, yang mana surat itu ditembuskan ke kepala BP Migas saat itu (Raden Priyono)," ujar Syarief saat bersaksi dalam sidang terdakwa suap SKK Migas Rudi Rubiandini, di Pengadilan Tipikor, Jalan Rasuna Said, Jakarta, Selasa (21/1).

Dia menjelaskan bahwa permohonan tersebut dikirim dari Presiden Komisaris PT KPI Marihard Simbolon. Namun, pembahasannya baru dilakukan ketika Rudi Rubiandini menjabat kepala SKK Migas.


Lantaran, SKK Migas pada prinsipnya sebagai pengawas kontrak jual beli gas antara K3S (kontraktor kontrak kerja sama) dengan pembelinya.

"Konteksnya, pada saat ada permohonan formula gas memang harus dievaluasi dan hasil evaluasinya dapat dilaksanakan. Itu akan diusulkan dari SKK Migas kepada kementerian ESDM," jelasnya.

Menurut Syarief, dari hasil-hasil rapat terkait permohonan tersebut tidak disampaikan maupun tidak dihadiri oleh Kepala SKK Migas sendiri.

"Kita sudah sampaikan ke KPI pada dasarnya permohonan penurunan harga gas ini tidak bisa dilaksanakan. Karena memang konsep dari kontrak jual beli gas kepada KPI dengan K3S ini sudah berjalan lama berupa business to business. Memang dilaksanakn antara penjual dan pembeli atas kesepakatan bersama karena ini meliputi dari government dari kontrak jual beli," beber Syarief.

Diketahui, dalam surat dakwaan Rudi Rubiandini, PT KPI melalui Marihard Simbolon menyampaikan keluhan mengenai tingginya formula harga gas untuk PT KPI yang dapat mengakibatkan PT KPI gulung tikar.[wid]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya