Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menaruh perhatian terhadap kelangsungan ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Sinabung, Tanah Karo, Sumatera Utara. Apalagi, saat mengunjungi pasar buah Berastagi, kemarin petang, sejumlah pedagang langsung curhat kepadanya karena kualitas buah-buahan yang tak bagus.
Mendengar keluhan itu, Gita Wirjawan langsung menginstruksikan kepada kepada Dinas dan Kepala UPT Perindustrian Perdagangan Kabupaten Karo untuk konsentrasi pada masalah modal, lahan, dan hasil perdangan di Pasar Berastagi.
"Setiap minggu saya akan up date perkembangannya," jelas Gita dalam rilisnya. Dalam kesempatan itu, Gita Wirjawan juga memberikan bantuan fasilitas pasar, seperti gerobak dan tenda, yang rusak karena terkena abu vulkanik .
Keluhan serupa juga disampaikan korban erupsi yang bertahan di tempat-tempat pengungsian. Para pengungsi di Simpang Empat, posko terdekat dengan Gunung Sinabung, hanya berjarak 10 Km, mengeluhkan roda perekonomian yang sempat terhenti.
Untuk meringankan para derita para korban itu, Gita berjanji membeli semua hasil kerajinan tangan, yang dibuat pengungsi selama di penampungan, sampai mereka kembali ke kampung halaman, meski belum bisa dipastikan kapan mereka tinggalkan posko pengungsian.
Dalam kunjungan itu, Gita memang menyambangi sejumlah posko pengungsian. Karena saat itu, Gita yang juga Ketua Umum Barisan Indonesia (BARINDO), memberikan bantuan lima truk paket sembako.
Kelima truk itu disebar ke empat titik pengungsi. Yaitu, Posko Islami Center Muhammadiyah, Posko Paroki, Posko Masjid Raya Jabanjahe, dan Posko Simpang Empat. Sementara satu truk lagi diserahkan ke Posko Nasional yang dikendalikan Pemerintah Kabupaten Tanah Karo.
Gita Wirjawan yang datang bersama sejumlah pengurus BARINDO juga disambut Bupati Tanah Karo Kena Ukur Karo Jambi Surbakti dan Ketua Posko Pengendalian Bencana Sinabung Kabupaten Tanah Karo. Di Posko utama itu, kepada Gita Wirjawan dipresentasikan zona lokasi bencana, yang sebenarnya dipersiapkan untuk SBY saat berkunjung pada Kamis mendatang.
Gita Wirjawan juga berusaha mengembalikan psikis para korban, terutama anak-anak, akibat erupsi tersebut. Aspek ini belum menjadi fokus banyak kalangan. Selain memberikan beasiswa, Gita menyerahkan bantuan mainanan seperti ayunan, perosotan dan buku-buku cerita sebagai trauma healing.
Terakhir, Gita Wirjawan mengajak pengungsi bernyanyi dan menari ala Karo untuk menghilangkan stres. Karena menurutnya, pengungsi butuh hiburan.
Para pengungsi ini sangat terhibur dengan kedatangan Gita yang meluangkan waktu bernyanyi bersama dan mendengarkan langsung curhat mereka. "Suasananya sangat akrab hingga larut malam meski cuacanya kurang bersahabat. Para pengungsi tidak sungkan untuk menumpahkan unek-uneknya, disambung hiburan musik Karo," ungkap Fajar Riza Ul Haq, Sekjen Barindo yang turut mendampingi Gita.
Gita bersama rombongan berada di pengungsian sampai pukul 23.00 WIB tengah malam tadi. Mereka baru sampai di Medan, tempat mereka menginap, pada pukul 01.00 WIB dini hari.
[zul]