Berita

Yusril: Persoalan Utama Bangsa Ini Adalah Tidak Adanya Kepastian Hukum

MINGGU, 19 JANUARI 2014 | 14:21 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Indonesia merupakan negara hukum. Tapi sejak merdeka pada tahun 1945, hukum tidak pernah ditegakkan secara murni dan konsekuen.

"Pada Presiden Soekarno, mengedepankan national building. Soeharto, fokus pada pembangunan ekonomi. Setelah reformasi, berorienasi membangun demokrasi," tegas peserta Konvensi Capres Rakyat, Yusril Ihza Mahendra dalam Debat Publik Capres RI Konvensi Rakyat di gedung Medan International Convention Center (MICC), Medan, (Minggu, 19/1).

Padahal, masalah fundamental negara ini adalah kepastian hukum. Karena itu, kalau terpilih menjadi Presiden, tugas pertama Yusril adalah melakukan kajian ulang terhadap norma hukum di Indonesia.


"Mana yang tidak adil dan tidak pasti akan diformulasi ulang. Tanpa itu, semua yang dilakukan akan mengecewakan dan sia-sia," tegas mantan Menteri Hukum dan HAM ini.

Dia menekankan itu karena tidak adanya kepastian hukum yang membuat Indonesia tertinggal dibanding negara tetangga meski merdekanya lebih dahulu Indonesia. "Kalau tidak ada kepastian hukum, siapa yang mau investasi," tanyanya.

Dia memberikan satu contoh soal tidak adanya kepastian hukum. Yaitu sebuah aturan yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Pertahanan yang memberikan wewenang kepadanya untuk membatalkan sertifikat tanah kalau ada kesalahan administrasi. Menurutnya, kewenangan yang dimiliki Kepala BPN itu sangat berbahaya karena bisa saja sewaktu-waktu sertifikat rumah seseorang disebut tidak sah. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya