Berita

net

Hukum

Kedatangan Penyidik KPK Mengagetkan Istri Sutan Bhatoegana

KAMIS, 16 JANUARI 2014 | 19:19 WIB | LAPORAN:

Politisi Partai Demokrat Sutan Bhatoegana tidak masalah rumah mewah miliknya di Perumahan elit Vila Duta, Kota Bogor digeledah petugas KPK. Sutan sama sekali tidak risau penggeledahan bakal menguatkan keterlibatan dirinya dalam kasus yang menjerat mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini.

"Kalau menuntaskan kasusnya tidak ada masalah," kata Sutan kepada Rakyat Merdeka Online sesaat tadi (Kamis, 16/1).

Sutan sudah meninggalkan rumah menuju Gedung DPR saat petugas KPK tiba. Diberitahu istrinya, Sutan langsung mengontak orang KPK menanyakan apakah dirinya perlu menyaksikan penggeledahan atau tidak. Kalau perlu maka Sutan balik ke rumah, kalau tidak Sutan memilih ngantor saja.


"Dari rumah saya (pergi) jam 09.30, KPK datang jam 10.00. Istri kaget, ada KPK. Kata saya ke istri tunggu papa, papa ke sana," tutur Sutan.

Di tengah jalan Sutan mendapat menerima telepon diberitahu rapat yang sudah diagendakan sebelumnya batal digelar karena ruangannya di Gedung DPR juga digeledah. Dengan alasan inilah Sutan memutuskan kembali ke rumahnnya di Bogor. Sutan menyaksikan langsung penggeledahan yang berlangsung mulai pukul 11.00 sampai 15.30 WIB itu.

"Istri pas pertama ada KPK datang kaget. Tapi sesudah dikasih tahu tidak apa-apa," imbuhnya.

Dari penjelasan orang KPK, kata Sutan, penggeledahan dilakukan karena dirinya terindikasi menerima janji terkait suap di lingkungan SKK Migas. Menurut Sutan, diantara dokumen yang disita KPK di kediamannya adalah dokumen rapat di Komisi VII. Tapi, dokumen rapat yang disita tersebut sudah pernah diserahkannya ke KPK.

Sutan membantah petugas KPK menyita komputer di rumahnya. "Saya tidak punya komputer. Saya kan tidak pakai komputer."

Sutan kembali menegaskan menyerahkan penyebutan nama dan Komisi VII oleh Rudi Rubiandini ke KPK.

"Apa yang terbaik menurut KPK, Rudi sebut Komisi III (terima uang), saya tidak apa-apa," demikian Sutan.[dem]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya