Berita

ilustrasi/net

Bisnis

Kenaikan Harga Elpiji 3 Kg Dipertanyakan

JUMAT, 10 JANUARI 2014 | 16:10 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Direktur Eksekutif Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria mempertanyakan harga elpiji subsidi 3 kg. Menurut dia, pasca dinaikkannya harga elpiji 12 kg, harga gas elpiji subsidi itu ikut melonjak tajam, bahkan harganya melebihi harga eceran tertinggi (HET)

"HET pada elpiji 3 kg yang merupakan elpiji bersubsdi, bukanlah harga eceran tertinggi melainkan harga eceran terendah," katanya.

Kenapa? Karena terbukti tidak pernah bisa rakyat kecil beli elpiji 3 kg sebesar Rp 12.750 pertabung sebagaimana yang dimaksud sebagai  HET dalam Peraturan Menteri ESDM 28 Tahun 2008. Bahkan, HET yang ditetapkan berdasarkan Permen ESDM No 28 tahun 2008 telah "dipatahkan" secara hukum oleh HET yang ditetapkan oleh Pemda yang mengacu kepada Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri ESDM no 17/2011-No.05/2011.


Sementara itu, anggota Komisi VII DPR Bobby Rizaldy menilai, kenaikan harga elpiji 3 kg melalui kebi­jakan HET memperlihatkan pe­me­rintah telah mengelabui me­kanisme subsidi. Ia menjelaskan, dalam Pera­tu­ran Menteri Dalam Negeri No. 17/2011 dan Peraturan Menteri ESDM No. 05/2011 HET elpiji 3 kg diserahkan kepada Pemerintah Daerah (Pemda).

Kondisi tersebut, kata Bobby, mem­buat HET menjadi lebih ma­hal dari harga yang sudah dise­suaikan dengan perhitungan sub­sidi sebesar Rp 12.750. Menurut anggota Fraksi Partai Golkar ini, kondisi tersebut tentu bakal semakin memberatkan ma­syarakat.

Sebab, selisih biaya dis­tribusi dalam radius 60 kilometer dari Stasiun Pengisian dan Pe­ngang­kutan Bulk Elpiji (SPPBE) dibebankan ke masyarakat lokal. Padahal, subsidi yang sudah di­anggarkan justru untuk me­mas­tikan HET Rp 12.750 itu sampai ke masyarakat.

Oleh karenanya, peraturan menteri tersebut  sebaiknya ditin­jau kembali atau dicabut, sebe­lum subsidinya diselewengkan.[dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya