Berita

Anas dan Ibas/net

Hukum

Anas: Tunggu, Kenapa Sama Ibas?

JUMAT, 10 JANUARI 2014 | 14:39 WIB | LAPORAN:

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (PD) setengah hati menangani kasus korupsi proyek Hambalang.

Menurutnya, dalam penanganan kasus itu yang melebar ke Kongres Demokrat 2010 lalu hanya memeriksa segelintir orang.

"Di dalam proses penyidikan kasus saya yang awalnya saya tahu disebut gratifikasi mobil Harrier. Kemudian berkembang luas termasuk mengenai kongres Partai Demokrat," kata Anas dalam jumpa pers di kediamannya, Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta, Jumat (10/1).


Dia menjelaskan, penyidik KPK banyak memeriksa tim relawannya saat mencalonkan diri sebagai ketua umum di kongres partai. Termasuk juga politisi senior Demokrat Marzuki Alie.

Namun, menurut Anas, pemeriksaan penyidik KPK terkait kongres Partai Demokrat barulah sebagian saja. Padahal, banyak tokok-tokoh penting di balik kongres yang juga harus digali keterangannya guna mengungkap dugaan aliran dana proyek Hambalang ke kongres.

"Hal yang baik untuk mendapatkan hal utuh mengenai kongres. Sayangnya hanya sebagian bulatan utuh ini baru satu per tiga. Kalau ingin dilihat sungguh relawan-relawan kandidat lain perlu juga dimintai keterangan," jelas Anas.

Anas mendesak agar KPK bekerja secara profesional dan transapran. Sehingga, ketika proses peradilan berjalan dapat ditemukan kebenaran dan keadilan tersebut. Yang mana konsekuensinya harus diterima oleh siapapun yang diduga terlibat.

"Dengan begitu maka siapapun yang layak dipanggil jadi saksi mbok dipanggil. Jangan ada saksi yang berkali-kali dipanggil, tapi ada saksi yang layak dipanggil tapi dihindari," bebernya.

Namun begitu, Anas enggan menjelaskan siapa yang juga patut diperiksa penyidik KPK terkait kongres Partai Demokrat untuk mengungkap korupsi Hambalang.

Saat disinggung apakah Sekjen Partai Demokrat Edhi Baskoro Yudhoyono alias Ibas juga layak diperiksa, Anas enggan berkomentar lebih jauh. Padahal, putra bungsu Presiden SBY itu bertindak sebagai steering commite (SC) saat kongres yang digelar di Bandung itu.

"Tunggu-tunggu, kenapa sama Ibas," kilah Anas. [rus]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya