Berita

elpiji 12 kilo gram(kg)

Bisnis

Mengerek Harga Elpiji Dilema Buat Pertamina

RABU, 08 JANUARI 2014 | 09:02 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kisruh kenaikan harga elpiji 12 kilo gram(kg) disebabkan buruknya koordinasi tingkat menteri bidang perekonomian. Pemerintah diminta tidak lepas tanggung jawab.

Ketua DPP PKS Bidang Kewirausahaan Achmad Rilyadi mengatakan, kisruhnya kenaikan harga elpiji 12 kg tidak bisa dibebankan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dan Pertamina saja.

Menurut dia, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik juga harus ikut bertanggung jawab soal kekisruhan itu. Pasalnya, Pertamina dari tahun lalu sudah mengusulkan kenaikan harga elpiji non subsidi tersebut, namun Menteri ESDM dan pemerintah diam saja. Alhasil, kerugian perusahaan pelat merah itu terus membengkak.


“Jika dulu usulan ini langsung diaminin oleh pemerintah dengan membahasnya di tingkat Menko Perekonomian, tentu tidak akan kisruh sekarang. Hanya menteri BUMN yang mendukung karena itu membebani perusahaan,” kata Achmad kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.

Menurut bekas anggota Komisi VII DPR ini, kebijakan kenaikan elpiji itu memang dilematis bagi Pertamina. Apalagi, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merekomendasikan untuk mengerek harga karena elpiji 12 kg bukan barang subsidi.

“Jika tidak diindahkan oleh Pertamina, maka direksi bisa dianggap korupsi. Apalagi, direksi sudah melakukan koordinasi sebelum melakukan kebijakan kenaikan harga itu,” belanya.

Dia juga meminta kepada para politisi sebelum berkomentar hendaknya mengerti dulu duduk persoalan. “Jangan serta merta menyalahkan Menteri BUMN dan Pertamina, apalagi hanya sekadar menjaga citra menjelang pemilu,” sindir Achmad.

Sebelumnya, Pertamina dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) telah memutuskan merevisi kenaikan elpiji 12 kg dari Rp 3.959 menjadi Rp 1.000 per kg.

Menteri BUMN Dahlan Iskan siap pasang badan lantaran telah memutuskan menaikan harga elpiji. Selain itu, dengan memutuskan kenaikan harga elpiji 12 kg menjadi Rp 1.000 per kg akan berdampak pada pengurangan setoran dividen untuk pemerintah.

Sebab itu, Dahlan mengatakan, pihaknya akan mendorong  penggunaan pipa untuk jalur distribusi gas guna menekan harga gas. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya