Kenaikan harga elpiji 12 kg yang tiba-tiba mulai 1 Januari lalu kini membuat repot pihak Pertamina sendiri. Harga elpiji di pasaran begitu liar sehingga pihak Pertamina harus turun ke lapangan untuk mengecek harga di tingkat agen.
Guna memantau kondisi lapangan akibat kenaikan harga tersebut, Pertamina Region II Sumatera Selatan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke tiga agen besar, salah satu di PT Dwi Ola, Jalan Kapten A Rivai, Palembang.
General Manager Marketing Operation II Pertamina Sumbagsel, Ageng Giriyono, mengatakan, harga gas elpiji 12 Kg di agen Palembang dipatok seharga Rp 124.500 per tabung untuk radius 4 Km dari perkotaan.
"Untuk di luar kota dan daerah, harga disesuaikan dengan ongkos angkut. Jadi tidak bisa ditetapkan berapa," katanya, saat Sidak di tiga agen elpiji di Palembang, Senin (6/1).
Dia mengatakan, stok yang disiapkan di setiap agen sebanyak 1.300 tabung dalam satu hari.
"Hingga saat ini, belum ada lonjakan permintaan gas yang tinggi mulai dari 3 Kg sampai 12 Kg. Semuanya masih normal," ucapnya.
Mengantisipasi lonjakan permintaan gas 3 Kg, pihaknya berupaya tetap menyalurkan gas elpiji di hari Minggu. Sebetulnya, pada kondisi normal Pertamina tidak melakukan penyaluran di hari Minggu.
"Namun, semuanya tidak terserap di pasar, sehingga kami menyimpulkan kondisi permintaan Sumsel saat ini masih kondisi sangat normal," jelas dia.
[ald]