Berita

Elpiji 12 Kg

Bisnis

Buntut Kenaikan Harga Elpiji 12 Kg, Masyarakat Beralih Ke Kayu Bakar

Kebijakan Pertamina Diklaim Untuk Kurangi Subsidi Orang Kaya
SABTU, 04 JANUARI 2014 | 10:13 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Kenaikan harga elpiji 12 kilogram (kg) yang berlaku per 1 Januari 2014 memberikan dampak buruk terhadap masyarakat, apalagi harga elpiji 3 kg juga naik di lapangan. Kebijakan itu memaksa masyarakat kembali menggunakan kayu bakar untuk keperluan memasak.

Salah satu warga Desa Meruyung, Kecamatan Limo, Kota Depok, Maturidi (46) mengatakan, kenaikan harga elpiji 12 kg membuat keluarganya kesulitan. Ia mengaku, harga elpijji yang biasa dibelinya Rp 90 ribu itu, kini melonjak menjadi Rp 150 per tabung.

“Dengan harga hingga Rp 150 ribu per tabung tentu menambah beban pengeluaran. Hidup sudah susah malah ditambah susah,” kata Maturidi saat berbincang-bincang dengan Rakyat Merdeka, kemarin.


Sambil sesekali menghela nafas, dia mengatakan harga Rp 150 per tabung sangat jauh dari kewajaran. Kenaikan harga yang dilakukan Pertamina dinilai terlalu mahal.

Oleh karena itu, untuk menghemat pengeluaran keluarganya, Maturidi mengaku akan kembali menggunakan kayu bakar untuk keperluan masak setiap harinya.

“Mau tidak mau terpaksa mengganti dengan kayu bakar. Mau pake yang 3 kg juga naggung, apalagi harganya juga naik. Kalau kayu bakar kan lebih irit penggunaannya,” ucapnya.

Sementara, para pemilik rumah makan di Kendal, Jawa Tengah (Jateng) juga mengeluh kenaikan harga elpiji 12 kg. Sementara, untuk beralih ke tabung gas ukuran 3 kg, pemilik rumah makan mengaku kebingungan karena dijatah dari agen setempat. Bahkan, sejumlah rumah makan sudah bersiap kembali menggunakan kayu bakar.

Pemilik Rumah Makan Bu Bagyo, Sri Rumiyati mengatakan, setiap hari menggunakan empat tabung gas ukuran 12 kg. Namun, karena sekarang harga elpiji sudah sangat mahal, dia tidak punya pilihan lain, selain kembali menggunakan kayu bakar. “Warung saya juga sebenarnya menggunakan elpiji ukuran 3 kg, tapi pembeliannya dibatasi dua hari sekali oleh agen. Jadi sepertinya saya akan kembali menggunakan kayu bakar lagi, biar irit,” kata Sri di Kendal.

Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro meminta Pertamina bersikap tegas menetapkan harga elpiji sampai ke tingkat konsumen terakhir, sehingga mengurangi tingkat penyelewengan yang terjadi pasca-kenaikan harga elpiji 12 kg. Menurut dia, pengendalian harga elpiji pasca-dinaikkan tidak cukup hanya pada tingkatan agen dan distributor, melainkan harus dibatasi besaran harganya sampai ke pelanggan.

Pengamat energi John Karamoy menambahkan, sikap Pertamina yang menaikkan harga elpiji di atas 50 persen membuat masyarakat syok. Jika kenaikan harga elpiji 12 kg itu hanya 10 atau 15 persen saja mungkin masyarakat masih bisa menerima. Namun, jika sudah di atas 20 persen sudah tidak wajar.

Ia mensinyalir, tambahan biaya tersebut untuk keperluan dana internal Pertamina. Sebab, kalau untuk tambahan transportasi atau cost lainnya, mungkin kenaikannya tidak akan sebesar itu.

Vice President LPG & Product Gas Pertamina Gigih Wahyu Hari Irianto menuturkan, aksi korporasi menaikan harga elpiji 12 kg menyusul tingginya harga pokok elpiji di pasaran dibarengi dengan turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, sehingga menyebabkan kerugian perusahaan semakin besar.

“Pertamina telah berupaya semaksimal mungkin melakukan penyesuaian harga (untuk menekan kerugian). Kenaikan ini juga tidak sepenuhnya dilakukan berdasarkan harga keekonomian,” kata dia.

Gigih mengatakan, perseroan tetap mengalami kerugian kendati dilakukan kenaikan harga elpiji. Pasalnya, Pertamina tetap mencairkan subsidi Rp 2,1-2,2 triliun. “Harga elpiji dinaikkan atau tidak, Pertamina tetap menanggung rugi,” ujar Gigih.

Dia menjelaskan, kenaikan harga elpiji kemasan 12 kg merupakan hal realistis karena satu tabung elpiji dapat digunakan oleh konsumen rumah tangga hingga satu setengah bulan. Bahkan, kenaikan harga elpiji kemasan 12 kg telah dikaji. Kenaikan tersebut perlu dilakukan untuk mengurangi subsidi gas yang selama ini banyak dinikmati orang kaya.

Pemerintah Tidak Bisa Lepas Tangan

Ketua DPD Irman Gusman menyesalkan keputusan Pertamina menaikkan harga gas elpiji 12 kg secara mendadak mencapai 65 persen. Selain memberatkan masyarakat, kebijakan ini juga mempunyai dampak luas terhadap inflasi karena mempunyai implikasi yang luas termasuk kepada industri makanan dan restoran.

“Kenaikan harga elpiji adalah kado terburuk dari Pertamina untuk rakyat Indonesia. Momentumnya sekarang adalah perayaan Tahun Baru yang seharusnya penuh dengan kabar gembira bukan kabar kenaikan harga”, ujar Irman.

Kenaikan harga elpiji ini, lanjut dia, dipastikan akan diikuti kenaikan sejumlah kebutuhan lain. “Saya yakin ibu-ibu rumah tangga akan teriak,” ungkapnya.

Menurut dia, pemerintah tidak bisa lepas tangan terhadap kebijakan Pertamina ini. Dia mengerti Pertamina adalah sebuah korporasi yang diberi hak monopoli untuk kepentingan masyarakat. ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya