Berita

ilustrasi

Bisnis

Merpati Didesak Lepas Dua Anak Usahanya

Buat Tutupi Utang & Biaya Operasional
JUMAT, 03 JANUARI 2014 | 09:32 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Untuk menutup biaya operasional serta utang-utangnya, PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) diminta menjual anak usahanya. Soalnya, hingga kini Merpati masih belum bisa menunjukkan kinerja yang memberikan keuntungan bagi maskapai BUMN itu sendiri.

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, solusi untuk saat ini yakni Merpati diharuskan melepas dua anak usahanya, Merpati Maintanance Facility (MMF) dan Merpati Cathering Service (MCS).

“Jalan keluarnya anak perusahaan MMF dan MCS dilepas ke Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Uangnya untuk membiayai operasional sementara karena belum mendapat skema kerja sama operasional (KSO),” kata Dahlan di Jakarta, kemarin.


Menurut dia, penjualan anak usaha ke PPA agar tidak jatuh ke tangan swasta lainnya. Dengan menjual ke PPA, maka anak usaha Merpati tersebut dapat bekerja mencari dana untuk memenuhi operasional Merpati. “Anak usahanya dijual ke PPA, nanti dibeli lagi, kan kalau sudah sehat punya uang,” tambah Dahlan.

Dia mengklaim, skema itu terbukti sukses diterapkan pada penyelamatan dua BUMN yakni PT PANN Multi Finance (Persero) dan PT ReAsuransi Internasional Indonesia (ReINDO) Persero. Kedua BUMN ini membentuk anak usaha baru ketika induk usaha memiliki kesulitan keuangan sehingga anak usaha tidak terganggu oleh utang induk.

Untuk itu, Dahlan mengatakan, pemerintah akan memberikan waktu selama tiga bulan untuk mencari partner Merpati. Maskapai diizinkan KSO dengan pihak lain, selama masih bisa mendatangkan untung.

“Silakan, partner terbaik, sebelum tiga bulan harus ketemu dan diputuskan, karena kalau belum dapat uang operasionalnya habis dan tidak ada jalan keluar. Sementara direksi terus mengurus restrukturisasi utang,” ungkapnya.

Dahlan juga mengaku tidak akan mencampuri fokus bisnis di anak usaha KSO itu. Menurutnya, direksi Merpati diberi kewenangan mengembangkan usahanya.

Menteri Perhubungan (Menhub) EE Mangindaan sebelumnya mengatakan, dengan pengaturan ulang sistem manajemen. Merpati diharapkan bisa beroperasi kembali dengan baik.

Mangindaan menegaskan, rencana pembubaran Merpati bukan menjadi pilihan yang terbaik dan dirinya berharap semua elemen mampu menolong maskapai penerbangan itu. “Kalau bisa kita tolong ya kita tolonglah bersama-sama. Karena membangun maskapai yang sudah begitu berpengalaman, sayang sekali kalau dibubarkan,” ucapnya.   ***

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya