Berita

ilustarsi

On The Spot

Gedung Dinas Dirobohkan, Seminggu Bersihkan Puing

Lahannya Mau Dipakai Rusunawa
KAMIS, 02 JANUARI 2014 | 10:46 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Enam pekerja mengoperasikan mesin pancang hidrolik di tengah gerimis. Mesin pancang itu ditempatkan di tengah lahan kosong di Jalan Jatinegara Barat, Kampung Melayu, Jakarta Timur. Tiang beton ditarik dengan lengan crane lalu dimasukkan ke silinder di tengah mesin pancang. Perlahan tiang itu menancap di tanah, tanpa terdengar suara dihantam.

Andi, supervisor PT Hidrolik Pondasi Indonesia mengawasi penanaman tiang beton di lahan seluas 2 hektar yang berbatasan dengan Kali Ciliwung di sisi belakangnya.  “Kita pakai mesin pancang hidrolik agar tak berisik. Tiang pancang dijepit lalu ditekan menembus tanah,” jelasnya.

Dua tiang pancang sudah tertanam di tanah. Tiang itu akan menjadi pondasi rumah susun sewa (rusunawa) yang akan dibangun. Lokasi pembangunan rusunawa ini dulu bekas kantor dinas teknis Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Kantor dinas teknis telah dirubuhkan. Setelah puing-puing bekas bangunan dibersihkan, tanah yang akan dibangun rusunawa diratakan dan dipadatkan. Di bagian belakang masih ada puing yang belum dibersihkan.

Tenda putih berukuran besar berdiri di tengah lahan ini. Tak jauh dari mesin pancang. Sebelumnya, di tenda ini digelar acara ground breaking pembangunan rusunawa yang dihadiri Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.

Usai perhelatan itu, Andi dan timnya hanya melakukan pemancangan dua tiang saja. Alasan Andi, timnya belum mendapat arahan di mana saja titik-titik pondasi rusunawa yang akan dibangun. Selain itu, tiang pancangnya juga belum tersedia.

“Kita mau koordinasi dulu dengan pengawas lapangan. Menunggu material (tiang pancangnya)-nya juga,” ujar Andi.

Pekerja lainnya merapikan kursi-kursi dan menggulung tenda bekas acara peresmian dimulainya pembangunan rusunawa.

Menurut Andi, kontraktor pembangunan rusunawa ini hanya memberi waktu 1,5 bulan kepada perusahaan untuk menyelesaikan penanaman tiang pancang pondasi sejak ground breaking. Untuk mengejar target itu, pemancangan dilakukan hingga malam hari. “Tanggal 1 (Januari) libur karena tanggal merah. Tanggal 2 (Januari) langsung kerja lagi,” kata pria yang telah 15 tahun menggeluti bidang pemancangan tiang pondasi ini.

Walaupun dikejar target, hanya satu mesin pancang yang mengerjakan penanaman tiang beton. Ada mesin pancang di lokasi pembanguan rusunawa. Tak ada pekerja yang mengoperasikan mesin pancang berwarna kuning. Mesin model hammer ini menanam tiang dengan cara dipukul-pukul. “Kami hanya mengerjakan yang hidrolik,” kata Andi.

Dedi, pegawai PT Wijaya Karya (Wika) turut mengawasi pemancangan tiang saat ground breaking. PT Wika ditunjuk sebagai kontraktor pembangunan rusunawa Jatinegara Barat.

Saat ditanya berapa lama pengerjaan pembangunan rusunawa ini, pria yang mengenakan seragam lapangan itu tak tahu. Alasannya, dia hanya diperintah untuk mengawasi pemancangan tiang saat ground breaking yang saja. “Di sini masih kekurangan tenaga,” ujarnya.

“Besok juga sudah balik ke bandara lagi,” lanjut Dedi. Sebelumnya dia mengerjakan proyek perluasan Terminal III Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.

Tiga bekerja mengenakan helm proyek dan rompi oranye terlihat berkeliling di lokasi proyek. Mereka adalah tim pembersih lahan sebelum dan selama pembangunan rusunawa. “Seminggu sebelum ground breaking kami sudah melakukan pembersihan lahan di sini,” kata ketua tim yang terlihat sudah agak tua. Puing-puing bekas kantor dinas teknis yang dirobohkan diangkuti dengan truk.

Menurut dia, timnya dikontrak untuk melakukan pembersihan lahan proyek untuk 13 bulan ke depan. Kira-kira itulah lamanya waktu pembangunan rusunawa ini. “Untuk tenaga kebersihan dibagi menjadi beberapa tim,” sebutnya.

Direktur Jenderal Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Imam S Ernawi, saat ground breaking mengatakan, pembangunan rusunawa ini akan memakan waktu setahun. Anggaran pembangunan mencapai Rp 160,24 miliar.

Rencananya ada dua tower rusun yang bakal dibangun. Tower A bakal menelan biaya Rp 81,45 miliar. Sedangkan tower B Rp 78,79 miliar. Dana itu berasal dari anggaran 2013 dan 2014.

Kemenpera Siapkan Dana Untuk 160 Rusun Pesantren

Untuk tahun 2014, Kementerian Perumaha Rakyat (Kemenpera) menyiapkan anggaran Rp 1,35 triliun untuk membangun 250 menara kembar (twin block) rumah susun sewa (rusunawa).

Rusunawa yang akan dibangun itu diperuntukkan bagi TNI sebanyak 18 menara, pekerja 35 menara, mahasiswa 48 menara dan pondok pesantren 160 menara.
Belum lama, Kemenpera telah membangun rusunawa di Pondok Pesantren (Ponpes) As’ad dan Ponpes Sa’adatuddaraen Tahtul Yaman di Jambi. Rusun yang dibangun berlantai dua.

“Pondok pesantren mempersiapkan lahannya, pemerintah pusat yang membiayai pembangunannnya,” kata Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz.

Untuk serah terima, Kemenpera berharap pihak ponpes dan pemda Jambi mengurus segala perijinannya. Namun, selama proses perizinan serah terima akan dibuatkan surat izin sementara agar rusunawa bisa ditempati.

Selain mendapatkan bantuan Rusunawa di beberapa Kabupaten di Provinsi, Jambi juga mendapatkan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).

BSPS bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat berpenghasilan rendah agar memiliki rumah yang layak huni.

Hingga saat ini backlog permahan di Jambi  mencapai 273.43 unit. Sedang, realisasi BSPS yang telah disalurkan pemerintah pusat mencapai 1.850 unit di enam kabupaten kota. Dan realisasi penyerapan FLPP di Jambi hingga Agustus 2013 mencapai 2.268 unit.

Dibangun Kementerian PU, Pemda DKI Yang Mengelola


Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan, rusunawa Jatinegara Barat ini diperuntukkan bagi masyarakat yang selama ini tinggal di bantaran Kali Ciliwung.
“Khususnya pada segmen Kampung Melayu sampai Manggarai,” tandasnya.

Djoko menambahkan, rusunawa yang dibangun ini terdiri dari dua menara, Masing-masing menara setinggi 16 lantai. Tower A akan memiliki 280 unit. Sedangkan tower B 266 unit.

Kementerian PU, kata Djoko, ingin menyediakan hunian yang layak, aman dan nyaman bagi warga yang selama ini tinggal di bantaran Kali Ciliwung.

“Pembangunan beberapa menara rusunawa di DKI Jakarta oleh Kementerian PU sendiri adalah bagian perwujudan dari kepedulian untuk membantu Pemprov DKI dalam mengatasi permasalahan permukiman di wilayahnya,” ujarnya.

Pembangunan rusunawa ini juga merupakan bagian dari program penanggulangan banjir Kali Ciliwung. Kali yang membelah ibu kota itu akan dinormalisasi. Agar normalisasi bisa berjalan lancar, penduduk yang tinggal di bantaran kali perlu dipindahkan.

“Penduduk yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung ini sangat besar. Untuk itu, kalau kita gusur begitu saja tidak akan mungkin. Jadi melalui sharing dengan Pemprov DKI, kita membangun 2 tower,” kata Djoko.

Setelah pembangunannya selesai, rusunawa akan diserahkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. “Harapan kami, pembangunan rusunawa seperti di DKI Jakarta ini, tidak hanya sekadar berhenti pada pembangunannya, namun juga tetap dapat berkesinambungan dalam pemeliharaan dan pengelolaannya,” harap Djoko.

Ia mengimbau agar pengentasan kawasan pemukiman kumuh menjadi program priotas. Ia juga menyarankan Pemprov DKI Jakarta menyediakan dana yang memadai untuk program ini.

Sejak 2005 hingga 2009 Kementerian PU telah membangun 19 menara rusunawa di sejumlah wilayah DKI Jakarta. Unit hunian yang tersedia sebanyak 1.850.
“Saat ini, hampir semuanya telah terhuni,” ujar dia.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU, Imam S Ernawi mengatakan pihaknya memfasilitas pembangunan rusunawa Jatinegara Barat di atas lahan bekas kantor dinas teknis Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

“Keberadaan rusunawa secara tidak langsung juga akan menjaga ekosistem di bantaran Kali Ciliwung,” kata Imam.

Deputi Gubernur DKI Bidang Kependudukan dan Pemukiman, Syahrul Effendy mengatakan, pembangunan rusunawa ini dikerjakan oleh Kementerian PU. “Tapi nanti pengelolaannya oleh Pemprov DKI. Sebab lahan yang digunakan milik Pemprov DKI,” tandasnya.

Disediakan Untuk Warga Bantaran Kali & Rel Kereta

Pembangunan rumah susun sewa (rusunawa) di ibukota digeber. Ada 10 lokasi proyek pembangunan rusunawa di sejumlah wilayah Jakarta. Hunian vertikal  itu dibangun dengan dana APBD, APBN maupun dibiayai Real Estate Indonesia (REI).

Ada enam rusunawa yang akan dibangun Pemprov DKI. Yakni di Jalan KS Tubun Tanah Abang, Cipinang Besar Selatan, Pasar Ikan Muara Angke, Rawa Bebek dan peremajaan rusunawa Tambora.

Satu rusunawa akan dibangun REI. Lokasinya di Pulogebang. Rusunawa ini terdiri dari 160 unit. Setelah selesai dibangun, rusunawa akan diserahkan ke Pemprov DKI.

Tiga rusunawa lalu akan dibangun pemerintah pusat baik Kementerian Perumaha Rakyat (Kemenpera) maupun Kementerian Pekerjaan Umum. Rusunawa yang akan dibangun terletak di Pasar Rumput dan Jatinegara Barat. Keduanya diperuntukkan bagi warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung.

 Satu rusunawa lagi dibangun di Rawa Bebek, Jakarta Timur. Rusunawa yang dibangun Kemenpera itu diperuntukkan bagi para buruh.

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta, Yonathan Pasodung mengatakan, kebutuhan rumah layak huni setiap tahun selalu meningkat. Atas dasar itu, pihaknya akan membangun hunian vertikal yang rencananya dapat rampung pada tahun 2014 mendatang.

“Pembangunan 6 blok rusunawa di Jakarta Timur ini tersebar di tiga lokasi yakni di Pulogebang dengan total 160 unit, di Jatinegara Kaum dengan jumlah 200 unit serta di Cipinang Besar Selatan dengan jumlah 200 unit,” katanya Yonathan Pasodung.

Yonathan menuturkan, rusunawa tersebut nantinya juga diperuntukkan sebagai pemukiman warga yang kerap terkena bencana musiman seperti banjir.

 â€œSolusinya menertibkan warga yang tinggal di bantaran sungai maupun rel untuk direlokasi ke rusun. Karenanya hal ini menuntut Pemprov DKI untuk lebih banyak lagi membangun rusun di tengah keterbatasan lahan,” lanjutnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menuturkan, untuk memenuhi tingginya kebutuhan rumah layak huni di ibu kota, pihaknya berencana membangun 200 unit rusun setiap tahun di Jakarta. “Sehingga kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi,” kata Jokowi.

Menurutnya, penghuni rusun tersebut, akan diprioritaskan bagi warga yang terkena relokasi dan maupun yang selama ini mendiami lahan yang terkena program penataan kota. ***

Populer

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Anak Usaha Telkom Hadirkan DreadHaunt, Gim Bergenre Survival Horror

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:57

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

2 Jam 1 Meja

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:40

Dua Mantan Pegawai Waskita Karya Digarap Kejagung

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:38

KPK Sita 7 Mobil dan Uang Rp1 Miliar usai Geledah 10 Rumah

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:24

Bareskrim Bakal Bongkar Puluhan Artis dan Influencer Terlibat Promosi Judol

Rabu, 09 Oktober 2024 | 00:42

Mudahkan Warga Urus Paspor, Imigration Lounge Kini Hadir di Mal Taman Anggrek

Rabu, 09 Oktober 2024 | 00:19

KPK Cekal 5 Tersangka Korupsi Pencairan Kredit Usaha Bank Jepara Artha

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23:52

Polisi Tangkap Penyekap Bocah 12 Tahun Selama Seminggu di Kalideres

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23:42

KPK Usut Dugaan Korupsi Pencairan Kredit Usaha BPR Bank Jepara Artha

Selasa, 08 Oktober 2024 | 22:52

Selengkapnya