Berita

ilustrasi

On The Spot

Kelayakan Darah Diperiksa Sebelum Jari Ditusuk Peniti

Mengintip Pengumpulan Donor Darah Di PMI
JUMAT, 20 DESEMBER 2013 | 10:15 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Setiap tahun, Palang Merah Indonesia (PMI) masih kesulitan mengumpulkan darah untuk kebutuhan nasional. Alasannya, masih sangat minim kesadaran masyarakat Indonesia untuk secara sukarela menyumbangkan darahnya bagi kemanusiaan, terutama bagi orang-orang yang sangat membutuhkan darah.

Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore, namun gedung Unit Tranfusi Darah Daerah Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta yang terletak di Jalan Kramat Raya Nomor 47, Jakarta Pusat itu masih ramai didatangi orang.

 Meski tidak seramai rumah sakit, atau pasar, gedung ini didatangi orang yang hendak mendonorkan darahnya.

 Sebuah meja penerima tamu di lantai satu akan menyambut orang yang datang ke gedung ini, begitu pintu kaca yang membatasinya dengan bagian halaman kantor dibuka.

 Sejumlah informasi berupa brosur dan juga poster dipajang di bagian sisi kiri dan kanan meja resepsionis itu. Dua buah meja dilengkapi dengan kursi terdapat di bagian depan kiri dan kanan meja resepsionis. Tumpukan formulir yang dimasukkan di dalam penyangga kecil terdapat di tengah meja.

 Setiap orang yang datang ke gedung ini, untuk donor darah terlebih dahulu mengambil formulir dan mengisinya. Meskipun di sekitar ruangan ini terdapat informasi dan tahapan terkait donor darah, seorang petugas resepsionis berpakaian biru tua akan menuntun pengunjung yang baru pertama kali datang ke tempat ini untuk menjelaskan tahapan keperluan donor darah.

 Sebuah ruangan yang dibatasi kaca bening, dengan jejeran tempat duduk terdapat di sisi kanan meja resepsionis. Orang-orang yang sudah mengisi formulir akan masuk ke dalam ruangan ini melalui pintu yang juga dilapisi kaca. Lalu, pada bagian kiri pintu, meja pendaftaran pendonor darah dijagai oleh seorang staf. Dia akan mencatat data-data orang yang mendaftar, menginput data itu ke dalam komputer, dan menyerahkan kartu pendonor kepada orang yang hendak mendonorkan darahnya, serta dipersilakan duduk di bangku tunggu yang tersedia.

Sebuah layar seukuran televisi tergantung di bagian atas pintu ruangan ini. Layar yang menunjukkan data dan informasi para pendonor darah hari itu.

 Dilayar tersebut juga tertera nama dan nomor antrian orang yang akan menyumbangkan darahnya hari itu, sesuai nomor antrean. Suara tidak terlalu keras, namun nyata, akan terdengar melalui pengeras suara, ketika nama seseorang sudah tertera dan dipanggil untuk dicek Hemoglobin atau HB darahnya sebelum akan mendonorkan darah.

 M Jo, demikian seorang pria berpakaian rompi PMI warna biru duduk di sebuah meja di sebelah kanan pintu ruangan ini. Pria yang mengenakan masker kain itu, akan mengecek darah setiap pendonor terlebih dahulu. Sejumlah peralatan untuk memeriksa darah tersedia di meja tempat dia bekerja.

 Dengan ramah, M Jo akan menjelaskan kondisi darah yang diperiksanya itu, layak atau tidak untuk mendonorkan darahnya pada hari itu.

 Di layar yang menggantung di atas pintu, antrian sudah menunjukkan nomor 207, M Jo sibuk memegang jemari salah seorang calon pendonor. Menusuk ujung jemari dengan peniti kecil, lalu mengeceknya dengan sebuah alat. Dan mempersilakan calon pendonor menunggu, untuk selanjutnya dipersilakan menuju ruangan di bagian belakang, yang pintu masuk ke ruangan itu terdapat di sebelah kiri meja kerja M Jo.

 â€œDi sini pemeriksaan HB darah. Kalau memang sesuai standar, ya bisa masuk ke dalam untuk selanjutnya bertemu dokter dan petugas medis lainnya di dalam ruangan untuk proses donor darah,” ujar M Jo ketika dijumpai Rakyat Merdeka, Selasa, 17 Desember 2013.

Ada empat pintu di bagian belakang sisi kiri meja M Jo. yakni ruangan untuk para calon pendonor yang akan dilakukan proses donor darah. Sejumlah bangsal berjejer di ruangan yang luas itu. Lengkap dengan para petugas medis, dan juga peralatan dan perlengkapan.
 
Setiap orang yang sudah melalui meja pengecekan HB, di mana M Jo selesai memeriksa, akan segera masuk ke dalam ruangan ini. Dengan cekatan, para petugas medis di dalam ruangan akan mempersilakan calon pendonor untuk menaiki bangsal yang tersedia, dan berbaring untuk selanjutnya akan dilakukan proses transfusi darah untuk donor darah.

 â€œJika ditotal, bisa mencapai lima ratus orang yang mendonorkan darahnya per hari di tempat ini. Sekitar dua ratusan datang langsung ke sini, dan sisanya bisa tiga ratusan adalah pengumpulan melalui mobil donor darah keliling yang setiap hari berkeliling di Jakarta,” jelas M Jo.

 M Jo yang sudah lebih 20 tahun bekerja di PMI ini menjelaskan, upaya membangun kesadaran masyarakat untuk datang mendonorkan darahnya masih sangat jauh dari harapan. Dibanding jumlah penduduk Jakarta yang jutaan kepala, sangat sedikit orang yang mendonorkan darahnya.

 â€œMasih jauhlah. Memang kita masih sangat kekurangan pendonor. Apalagi jika hari-hari tertentu, semisal pas musim puasa dan lebaran, pasti kekurangan stok darah. Dan orang yang mendonorkan darahnya pada masa-masa itu sedikit sekali jumlahnya,” terang dia.

Meski dalam seharinya ada ratusan orang yang datang hendak mendonorkan darahnya datang ke PMI DKI di Jalan Kramat Raya itu, tetapi tidak semua orang diijinkan mendonorkan darahnya. Salah satu syaratnya agar bisa mendonorkan darah adalah, HB si calon pendonor harus memiliki batas normal atau standar yakni berkisar anatara 12,5 gram persen hingga 17 gram persen. “Itu batas kenormalan darah yang bisa mendonorkan darah. Jika di bawah itu atau melebihi itu, ya tentu tidak bisa, dan kita tolak juga,” ujar M Jo sembari menunjukkan tumpukan formulir calon pendonor yang ditolak dikarenakan HB tidak memadai. “Ya sehari-harinya banyak juga yang terpaksa kami tolak, karena standar-nya tidak terpenuhi, misal tensinya, kenormalan darahnya dan lain-lainnya”.

 Pada hari-hari tententu, terutama pada akhir pekan dan musim libur, seperti hari-hari besar dan hari merah, jumlah pendonor darah meningkat ke PMI. “Bisa dua kali lipat dari hari biasa seperti ini,” ujar M Jo.

 500 kantong darah per hari, memang masih bisa tersedia di kantor ini. Namun, jika masa-masa bulan puasa, kekurangan darah akans angat terasa. Para pendonor darah yang menyumbangkan darahnya di tempat ini, lanjut M Jo, kebanyakan memiliki golongan darah O. “Urutan kedua ada golongan darah A dan B, dan selanjutnya golongan darah AB,” kata dia.

 Pria yang sehari-hari bertugas sebagai pemeriksa HB darah ini mengatakan, upaya PMI untuk mensosialisasikan donor darah juga dilakukan dengan bekerja sama dengan semua instansi pemerintah dan swasta. Terkadang, lanjut dia, pendonor bisa ramai bila ada even atau acara yang dilakukan dengan menyediakan doorprice, hadiah dan ‘pemanis’ lainnya. “Ya seperti gebyar donor darah yang ada hadiahnya, itu biasanya ramai. Sedangkan di sini, kita melayani selama 24 jam,” ujar M Jo.

 Seseorang yang sudah mendonorkan darahnya, boleh datang lagi untuk mendonor jika sudah melewati masa 75 hari atau setara dengan dua setengah bulan sejak donor sebelumnya.

“Yang pasti, kita masih sangat kekurangan darah. Dan berharap masyarakat kita mau berbondong-bondong mendonorkan darahnya,” ucap M Jo.

Donor Darah Keliling Bisa Membantu
Program Online Belum Teruji   

Panjaitan, seorang pria separuh baya datang ke kantor PMI DKI Jakarta di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat itu. Panjaitan yang mengaku seorang karyawan swasta itu memang rutin mendonorkan darahnya di tempat ini.

 Bersama seorang rekannya, sore itu dia tiba di kantor PMI sepulang kerja di Millenium, Tebet, Jakarta Selatan. “Boleh dibilang, saya rutin ke sini,” ujar pria itu.

 Setelah mengisi formulir dan dicek darahnya oleh M Jo, Panjaitan yang sebelumnya menimbang berat badannya di sebuah timbangan di sebelah kiri meja M Jo itu segera mendapat giliran masuk ke dalam bangsal untuk transfusi darah.

“Ya saya kira semoga bermanfaat bagi orang-orang yang membutuhkan,” ujar Panjaitan yang mengaku berdomisili di daerah Jakarta Timur tersebut.

 Dia juga mendukung program PMI Pusat yang meluncurkan pelayanan PMI ‘Ayo Donor’ dan ‘BloodBook’ secara online. “Itu bagus, sebab bisa membantu masyarakat untuk mengetahui apa yang tersedia dan apa-apa saja yang dibutuhkan PMI,” ujar dia.

 Meskipun, kata dia, masyarakat Indonesia, belum semua memiliki akses langsung untuk online akan tetapi program itu bisa membantu masyarakat dan PMI. “Ya memang masih terbatas masyarakat kita untuk mengetahuinya. Tetapi paling tidak itu juga bagus dilakukan,” ujar dia.

 Pandu, salah seorang staf Humas PMI DKI Jakarta bercerita, bahwa program yang diluncurkan PMI Pusat itu adalah sebagai bagian sosialisasi dan promosi PMI.

Meskipun baru diluncurkan, ke depannya PMI DKI Jakarta akan juga mendukungnya.

 â€œItu sifatnya terkoneksi dengan PMI-PMI di daerah. Ya kita dukung,” ujarnya sembari menjelaskan bahwa PMI DKI Jakarta baru juga mengetahui ada program itu.

“Mungkin beberapa bulan ke depan sudah kita ikuti program itu”.

Walaupun tak ada program online seperti yang diluncurkan itu, di PMI DKI Jakarta, lanjut Pandu, pelayanan tetap berjalan normal. “Tanpa itu (program online Ayo Donor dan BloodBook’) kami tetap jalan. Mungkin dengan adanya program itu akan makin lebih cepat tersosialisasi,” ujar dia.

Di Jakarta sendiri, kata Pandu, hanya ada satu Unit Transfusi Darah Daerah (UTDD) yakni di PMI DKI Jakarta di Jalan Kramat Raya itu. “Satu lagi memang sudah dibuat, yakni di Jakarta Utara, tetapi belum berjalan,” ujarnya.

 Untuk mengumpulkan stok darah, selain melayani di kantor PMI, ada sebanyak 17 unit mobil yang beroperasi keliling setiap harinya di wilayah DKI Jakarta. Dan dari operasi donor darah keliling itu, bisa dikumpulkan darah hingga seribu kantung per hari.

 â€œKebanyakan ke instansi-instansi, sebab kita menghimbau kerja sama dengan instansi-instansi. Apalagi jika mereka ada kegiatan sosial dan salah satunya lewat acara donor darah,” ujar Pandu.

 Sepanjang pengalaman Pandu, instansi yang paling banyak menyumbangkan darah lewat acara donor darah adalah dari Tentara Nasional Indonesia (TNI). “Mereka pasti selalu ada acara donor darah. Jika hari libur, atau ada acara instansi TNI, bisa 500-an orang sekali donor,” ujar dia.

 Seperti yang akan dilakukan oleh Korps Tentara Perempuan Angkatan Darat (AD) yang  mengadakan aksi donor darah pada Rabu (18/12). Spanduknya sudah ditaruh, bahwa ada kegiatan donor darah.

“Ya mereka beramai-ramai donor darah di sini,” kata Pandu sembari menunjukkan spanduk yang terdapat di ruang transfusi donor darah itu.

 Kendala yang dihadapi PMI untuk mengajak masyarakat mendonorkan darah, dikatakan Pandu, antara lain adanya pemahaman sosiologis maupun relijius di tengah-tengah masyarakat bahwa mendonorkan darah itu haram. “Padahal MUI (Majelis Ulama Indonesia) sendiri sudah mengeluarkan fatwa bahwa mendonorkan darah itu tidak haram, sebab membantu kemanusiaan juga,” kata dia.

 Selain itu, informasi yang diperoleh masyarakat, mungkin tidak benar-benar mengakar ke semua lapisan masyarakat sehingga masih perlu terus dilakukan upaya dan sosialisasi agar masyarakat merasakan perlunya donor darah. ***

Populer

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Anak Usaha Telkom Hadirkan DreadHaunt, Gim Bergenre Survival Horror

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:57

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

2 Jam 1 Meja

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:40

Dua Mantan Pegawai Waskita Karya Digarap Kejagung

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:38

KPK Sita 7 Mobil dan Uang Rp1 Miliar usai Geledah 10 Rumah

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:24

Bareskrim Bakal Bongkar Puluhan Artis dan Influencer Terlibat Promosi Judol

Rabu, 09 Oktober 2024 | 00:42

Mudahkan Warga Urus Paspor, Imigration Lounge Kini Hadir di Mal Taman Anggrek

Rabu, 09 Oktober 2024 | 00:19

KPK Cekal 5 Tersangka Korupsi Pencairan Kredit Usaha Bank Jepara Artha

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23:52

Polisi Tangkap Penyekap Bocah 12 Tahun Selama Seminggu di Kalideres

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23:42

KPK Usut Dugaan Korupsi Pencairan Kredit Usaha BPR Bank Jepara Artha

Selasa, 08 Oktober 2024 | 22:52

Selengkapnya