Satu orang tewas dan sedikitnya lima lainnya terluka dalam bentrokan yang meletus antara pendukung dan penentang pemerintah Thailand pada Sabtu malam (30/11).
Insiden yang terjadi di dekat Universitas Ramkhamhaeng, Bangkok Timur itu pecah setelah demonstran anti pemerintah, yang banyak diantaranya merupakan anggota Jaringan Mahasiswa, bentrok dengan kelompok pro pemerintah Baju Merah.
Jurubicara dari Pusat Administrasi Ketentraman dan Ketertiban, sebuah lembaga khusus di bawah Kepolisian Kerajaan Thailand, Piya Uthayo, membenarkan perihal adanya korban tewas tersebut. Ia mengatakan, polisi berhasil mengidentifikasi korban tewas yang merupakan mahasiswa.
"Ia tewas ditembak di bagian belakang di mana peluru menembus paru-parunya, setelah sempat dilarikan ke rumah sakit," kata Piya, seperti dilaporkan
Bangkok Post (Minggu, 30/11).
Demonstrasi itu telah dimulai sejak seminggu terakhir. Hal ini telah menimbulkan kekhawatiran kekacauan politik dan ketidakstabilan di Thailand, dan juga menimbulkan ancaman terbesar bagi pemerintahan PM Yingluck sejak ia berkuasa pada tahun 2011.
Penentangan terhadap Yingluck terjadi setelah ia berencana memberikan amnesti kepada mantan perdana menteri terguling dalam kudeta militer tahun 2006, Thaksin Shinawatra. Ia menganggap ada motif politik di balik penggulingan kakak kandungnya itu.
[rus]