Dirjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) Dr. Sudirman Saad saat menjadi keynote speaker Seminar Nasional Seri 'Indonesia Maritime Institute (IMI) Goes to Campus', di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah mengatakan, beberapa strategi pengelolaan potensi maritim Indonesia secara konprehhensif dan kebijakan KKP terkait dengan pencapaian kesejahteraan rakyat dari sektor maritim.
"Indonesia sangat kaya, kekayaan laut mampu mensejahterkan rakyat jika dikelola dengan baik dan berkelanjutan, kini saatnya kita terus memperjuangkan Indonesia menjadi negara maritim agar tujuan pendiri bangsa ini bisa segera terwujud," ujar Sudirman.
Kegiatan ini digelar di Gedung Yustisia FH-Unsoed dan merupakan kerjasama IMI dengan Himpunan Mahasiswa Kelautan Unsoed (Sabtu, 30/11), dengan mengangkat tema "Visi Maritim sebagai Elemen Fundamental Pembangunan Indonesial". Sebagai narasumber hadir juga, Budiman Sudjatmiko (Anggota DPR RI), Laksma TNI Untung Suropati (Kadispenal), Prof Dietriech G. Bengen (Pakar kelautan IPB/Dewan pembina IMI), Prof Sahala Hutabarat (Pakar Kelautan Undip/Dewan Pembina IMI) dan Dr. Purnama (Dosen Kelautan Unsoed).
Sementara itu, Budiman Sujatmiko memberikan perspektif politis tentang kemaritiman dengan mengacu pada strategi maritim yang membuat China yang merupakan negara kontinental kini mampu menguasai laut karena perubahan paradigma ke visi maritim.
"Kalau China yang notabene adalah negara kontinetal mampu menguasai laut, seharusnya Indonesia sebagai archipelagis state bisa jauh lebih hebat," kata Budiman.
Di tempat yang sama Laksma TNI Untung Suropati menyoroti tentang geostrategis dan geopolitik maritim Indonesia dalam mengahadapi globalisasi dan secara khusus dalam mengahadapi ASEAN Economic Community 2014.
"Visi Maritim akan membawa bangsa ini menjadi bangsa yang besar, siapa yang menguasai laut akan menguasai dunia. Peran mahasiswa dan pemuda sangat strategis ke depan jika memiliki visi maritim, nantinya akan menjadi pemimpin yang mampu membawa Indonesia kepada kejayaannya" demikian Untung
Lalu Prof. Dietric Bengen memberikan pencerahan, bahwa sebagai negara kepualuan, keberadaan pulau-pulau kecil adalah salah satu kekuatan Indonesia untuk menjadi negara maritim.
Sementara Prof Sahala membakar semangat maritim mahasiswa sebagai
agent of change untuk merubah paradigma bangsa untuk kembali menjadi bangsa pelaut, bukan menjadi jongos-jongos di kapal sembari mengutip salah satu pidato Bung Karno. Terakhir Dr. Purnama menjelaskan pentingnya membuat kurikulum berbasis maritim pada semua tingkatan pendidikan formal yang ada saat ini.
Dalam kesempatan tersebut seperti rilisnya, Direktur Eksekutif IMI, Dr. Y. Paonganan kembali menegaskan komitmen IMI untuk terus berkampanye dan berkarya untuk menjadikan Indonesia jaya di laut, sejahtera di darat dan perkasa di udara.
[rus]