Berita

FOTO:NET

Pertahanan

Kerja Sama Legal Migran Diputus, Australia Pasti Kelabakan

MINGGU, 24 NOVEMBER 2013 | 15:31 WIB | LAPORAN:

Aksi penyadapan intelijen Australia tidak bisa dibiarkan meskipun mereka berdalih dengan alasan kepentingan tindak korupsi yang hasilnya akan diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Pada dasarnya itu tak bisa menjadi pembenaran untuk melakukan kegiatan mata-mata di negara lain. Kalau kegiatan diplomatik harus tetap terbuka," tegas pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra di kantor Inilah.Com, Jalan Rimba Buntu, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (24/11).

Oleh karena itu, dia menilai aksi penyadapan Australia itu melanggar hukum dan masalah serius bagi bangsa Indonesia. Untuk menyelesaikannya, Presiden SBY harus mengambil suatu langkah diplomatik yang tegas.


"Tapi presiden tidak mengambil langkah yang keras, justru memanggil pulang dubes kita di Australia, bukan usir dubes Australia pulang ke negaranya," imbuhnya.

Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang ini menyebutkan, sanksi pemutusan kerjasama bidang militer dan intelijen tidak cukup. Seharusnya, pemerintah melakukan sesuatu yang mengancam kepentingan nasional Australia.

"Misalnya masalah legal migran. Kalau itu diputuskan, Australia akan kelabakan. Ini (pemutusan) latihan militer nggak ada manfaatnya," pungkasnya.[wid]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya