Berita

jusuf kalla/net

Hukum

Pemeriksaan JK Bertepatan dengan Ulang Tahun ke-5 Kasus Century

KAMIS, 21 NOVEMBER 2013 | 14:40 WIB | LAPORAN:

Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2004-2009 Muhammad Jusuf Kalla memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis siang ini (21/11).

Jusuf Kalla yang berbatik, datang untuk menjadi saksi dalam penyidikan skandal pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP_ dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. Sebelumnya sempat dikabarkan bahwa JK diperiksa sebagai saksi ahli, namun diluruskan oleh jurubicara KPK, Johan Budi, kemarin.

"Saya tidak tahu juga kenapa KPK mengundang hari ini, karena ini hari ulang tahun kelima kasus Century,  21 November 2008," terangnya.


Pada hari ini tepat lima tahun lalu, katanya, diambil keputusan untuk penyelamatan Bank Century yang dianggap bank gagal berdampak sistemik.

Ketika ditanyakan wartawan siapa menurutnya yang paling bertanggung jawab dalam perkara Century, JK menyerahkannya kepada KPK dan pengadilan.

"Nanti kita lihat. Yang ambil kesimpulan kan KPK dan pengadilan," tegasnya.

Dia mengatakan, akan menjawab apapun yang ditanyakan penyidik sejauh dia mengetahui perkaranya.

Pada tanggal 21 November 2008 dini hari, KSSK menggelar rapat. Dalam rapat ini hadir Ketua KSSK yang juga Menteri Keuangan Sri Mulyani, anggota KSSK yang juga Gubernur BI Boediono dan Sekretaris KSSK Raden Pardede. Dasar hukum rapat yang digunakan KSSK ini adalah Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 4/2008 tentang Jaring Pengaman Sistem Keuangan (JPSK).

Dalam Rapat KSSK inilah kemudian diputuskan Bank Century sebagai "Bank Gagal yang Berdampak Sistemik". KSSK pun menyetujui untuk memberi dana talangan sebesar Rp 630 miliar. Namun, pertanyaan publik adalah mengapa akhirnya dana talangan untuk Century menjadi Rp 6,7 triliun. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya