Berita

indonesia-australia/net

Pertahanan

Ini Tiga Sikap Resmi Indonesia Terhadap Australia

RABU, 20 NOVEMBER 2013 | 13:39 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, kalau pemerintah Australia tetap ingin menjaga hubungan baik dengan Indonesia, maka dirinya masih tetap menunggu penjelasan dan sikap resmi pemerintah Australia atas kabar penyadapan yang dilakukan aparatnya terhadap presiden dan beberapa pejabat tinggi negara RI.

"Malam ini juga, saya akan kirim surat resmi kepada PM Australia Tony Abbott, meminta penjelasan dan sikap resmi terhadap kejadian penyadapan itu," ujar Presiden dalam keterangan persnya beberapa saat lalu di Kantor Presiden, Jakarta (Rabu siang, 20/11).

SBY mengatakan, ada tiga hal yang Indonesia akan lakukan menyusul panasnya isu penyadapan ini. Pertama, tentu saja Indonesia menunggu penjelasan dan pertanggungjawaban Australia.


Kedua, berangkat dari kasus penyadapan terhadap presiden dan sejumlah pejabat Indonesia, maka sejumlah agenda kerjasama akan di-review.

"Yang jelas untuk sementara saya meminta dihentikan dulu kerjasama yang disebut pertukaran informasi dan pertukaran intelijen di antara kedua negara. Saya juga minta dihentikan dulu latihan bersama antara tentara Indonesia dan Australia di angkatan darat, laut dan udara maupun yang sifatnya gabungan," terangnya.

Presiden SBY juga minta dihentikan sementara coordinated military operation di wilayah lautan yang berkaitan dengan maraknya kasus penyelundupan manusia, sampai semuanya jelas. Tak mungkin semua kerjasama militer dilakukan di saat tak ada kepastikan ada atau tidak penyadapan terhadap tentara Indonesia. Langkah penghentian ini, kata SBY, menjadi sangat logis

Ketiga, demi keberlanjutan kerjasama di masa depan maka Indonesia berpendapat dan akan meminta semacam protokol atau code of conduct atau guiding principles untuk kerjasama di berbagai bidang. Terutama di bidang latihan militer bersama, kerjasama dalam hadapi ancaman people smuggling, dan pertukaran intelijen dan informasi. Code of conduct itu harus jelas dan dijalankan.

"Itulah tiga hal yang akan kita tempuh sambil menunggu apa yang disampaikan pemerintah Australia. Saya masih berharap dan pemerintah Australia berharap, apalagi harapan rakyat kedua bangsa, kita masih bisa jalin hubungan kerjasama yang baik setelah atasi masalah ini," kata SBY. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya