Berita

marty natalegawa/net

Hukum

Pemerintah RI: Australia Langgar Hukum Internasional

SENIN, 18 NOVEMBER 2013 | 22:40 WIB | LAPORAN:

Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa menegaskan, bila pihak Australia diketahui benar-benar melakukan aksi penyadapan terhadap Indonesia maka hal tersebut sudah dipastikan melanggar prinsip hukum internasional. Dan hal tersebut menurut Marty tidak baik bagi kelanjutan hubungan diplomasi kedua negara ke depannya.

"Belum kita bicara hubungan antar bangsa. Prinsip hukum internasional pun melarang dan tidak menganggap lazim penyadapan. Ini hari yang tidak baik antar kedua negara. It's a bad day. Namun, kita negara yang sanggup berpikir rasional, tegas dan terukur," ujar Marty dalam konfrensi pers di Ruang Nusantara Kementerian Luar Negeri, Senin (18/11).

Marty pun menyebut tindakan Australia tersebut tidak cerdas. Karena merusak hubungan baik antara Autralia dan Indonesia yang telah terjalin begitu lama. Hal di atas akan ditudingkan kepada Australia bila ternyata negeri kanguru tersebut terbukti benar-benar menyadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).


"It's not smart thing to do. It's unfriendly act. Ini bukan hal yang cerdas untuk dilakukan. Ini adalah tindakan yang tidak bersahabat oleh Australia," ujarnya.

Marty juga menyindir pemerintah Australia tidak menjunjung tinggi demokrasi bila menyadap Indonesia. Secara tegas Marty sampaikan bahwa Autralia telah mencederai sistem demokrasi yang menjunjung tinggi prinsip privasi yang dimiliki oleh sebuah negara.

"Melalui penyadapan, otoritas Australia yang konon menjunjung tinggi prinsip-prinsip demokrasi, yang konon menjunjung prinsip privasi, yang konon menjunjung hubungan blilateral Australia-Indonesia, telah satu per satu secara sistematis diciderai dan dilanggar semua itu oleh Australia," paparnya. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya