Berita

bambang soesatyo/net

Hukum

CENTURYGATE

Bambang Soesatyo: Delegitimasi Masif Terhadap MK, Skenario Penyelamatan Boediono

SENIN, 18 NOVEMBER 2013 | 15:50 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama ini dicurigai terlibat dalam skenario menyelamatkan Wakil Presiden Boediono dari proses hukum Bank Century.

Tak mengherankan karena tiga tahun kasus ini diutak-atik KPK, lembaga tersebut baru satu kali memeriksa Boediono selaku mantan Gubernur Bank Indonesia dan anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), dan baru menetapkan satu tersangka yaitu eks Deputi Gubernur BI, Budi Mulya.

Padahal, dari sejumlah dokumen yang dapat dipercaya kevalidannya, Boediono diketahui sangat kuat berperan di balik penetapan Century sebagai bank gagal berdampak sistem dan penggelontoran FPJP yang akhirnya bengkak jadi Rp 6,7 triliun.


Kini kekhawatiran itu bertambah. Bukan KPK saja yang terlibat dalam skenario penyelamatan Boediono, tetapi juga Mahkamah Konstitusi (MK) yang wibawanya "dijatuhkan" setelah operasi penangkapan terhadap Ketua MK, Akil Mochtar.

Anggota Komisi III DPR RI dari Partai Golkar, mengatakan bahwa publik sudah menduga ada delegitimasi masif yang sedang berlangsung saat ini terhadap MK.

"Publik menduga ini merupakan bagian dari skenario penyelamatan Boediono," tegas Bambang saat dikonfirmasi beberapa saat lalu (Senin, 18/11).

Akan semakin terang benderangnya perkara Century setelah penahanan Budi Mulya oleh KPK akhir pekan lalu, membuat proses ketatanegaraan "impeachment" jadi semakin dekat. Karena, kebijakan terhadap Century itu tidak mungkin dilakukan Budi Mulya sendiri mengingat sifat keputusan Dewan Gubernur BI adalah kolektif kolegial.

"Kasus pemakzulan akan berujung atau bermuara ke MK. Ada kekuatan besar yang tidak terlihat sedang bermain," tegasnya tanpa menjelaskan lebih jauh apa wujud kekuatan besar itu. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya