Untuk pertama kalinya setelah tiga tahun absen, Kesultanan Negeri Serdang menggelar perhelatan akbar Jamu Laut yang akan melibatkan sedikitnya lima ribuan masyarakat adat Melayu di Pantai Sri Mersing, Serdangbedagai (Sergai), Selasa (19/11).
Perhelatan akbar yang terdiri dari kegiatan ritual adat khas Melayu ini diselenggarakan atas kerjasama antara Ketua Yayasan Kesultanan Serdang, Tengku Mira Sinar; Kepala Adat Kesultanan Negeri Serdang, Sri Sultan Tuanku Achmad Thala’a; Bupati Sergai, Soekirman; dan tokoh muda Melayu, Ir. H. Abdullah Rasyid ME.
Abdullah Rasyid menyebutkan, masyarakat adat memiliki tiga elemen yang selama ini selalu dijaga dan tetap disinergikan yaitu antara Tuhan, alam dan manusia. Alam mengajarkan manusia akan banyak hal, dan alam adalah ciptaan Tuhan yang diberikan untuk kehidupan manusia. Untuk itu, masyarakat adat kerap melakukan beberapa ritual budaya untuk menghormati alam dan mensyukuri nikmat dari Tuhan.
Caleg DPR RI asal Partai Amanat Nasional (PAN) dari Dapil Sumut I tersebut, mengatakan, perhelatan Jamu Laut merupakan kearifan lokal masyarakat Melayu yang seharusnya patut untuk dilestarikan. Di Jawa dan Bali, kegiatan seperti ini sudah menjadi agenda tahunan yang dapat menarik minat wisatawan mancanegara. Apalagi, lanjut Rasyid, kehidupan sebagian besar masyarakat Kesultanan Serdang bersumber dari laut. Untuk itu laut adalah tempat yang sakral untuk dijaga kelestariannya serta dihormati sebagai sumber penghidupan.
Sebagai Staf Khusus Menko Perokonomian, Rasyid berharap
event Perhelatan Jamu Laut akan tetap terselenggara setiap tahunnya dan dijadikan sebagai kalender budaya oleh pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten. Di samping nilai kekerabatan dan kearifan lokal, dia melihat nilai ekonomi yang dapat dirasakan masyarakat sekitar ketika event tersebut sudah menjadi kegiatan rutin pariwisata.
"Sayang sekali kalau Jamu Laut ini tidak bisa dijadikan
event tahunan. Apalagi, Sumut belum punya
event budaya tahunan selain Festival Danau Toba. Ekonomi masyarakat akan tumbuh jika ini dijadikan
event pariwisata seperti yang dilakukan di Jawa dan Bali," kata mantan Ketua Barisan Muda (BM) PAN itu.
[ald]