Berita

achmad rubaie/net

Hukum

Pulihkan Kredibilitas, MK Disarankan Hindari Putusan Multi Tafsir

SENIN, 18 NOVEMBER 2013 | 10:14 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Penangkapan Akil Mochtar terkait kasus suap sengketa pemilihan umum kepala daerah Lebak dan Gunung Mas membuat kewibawaan Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga pemutus yang bersifat final dan mengikat, baik dalam perkara sengketa hasil Pemilukada maupun dalam perkara pengujian UU terhadap UUD.

"MK sedang mengalami krisis kredibilitas akibat ulah mantan ketuanya. Ini berakibat pada putusan yang dibuat MK diragukan kebenaran dan keadilannya dan tentu menimbulkan ketidakpuasan para pihak mengadukan perkaranya ke MK," ujar anggota DPR-RI, Achmad Rubaie (Senin, 18/11).

Menurut politikus PAN ini, situasi krisis kredibilitas MK ini tidak boleh dibiarkan terlalu lama. Pasalnya, kewibawaan MK sangat dibutuhkan untuk menjaga dan mengawal konstitusi, demokrasi dan HAM. Karena itu, untuk memulihkannya, diperlukan upaya serius dan sungguh-sungguh terutama dari internal MK sendiri.


"Saran saya MK menghindari membuat putusan yang multi tafsir terutama dalam memutus perkara sengketa hasil Pemilukada. MK hanya memutus 'sengketa hasil' saja sebagaimana yang diamanahkan UU Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 236 C," ujar Rubaie.  

"Ketika MK memutus perkara Pemilukada melebihi yang diatur oleh UU dengan membuat pertimbangan hukum yang multi tafsir dalam amar putusannya, inilah awal dan sumber dari ketidakpuasan itu. Oleh karena itu dalam rangka memulihkan kepercayaan publik pada MK, MK menghindari putusan yang multi tafsir," demikian Rubaie. [zul]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya