Berita

BOYAMIN SAIMAN/NET

Hukum

Boyamin: Singapura Mesti Dipaksa Teken Perjanjian Ekstradiksi

SABTU, 16 NOVEMBER 2013 | 23:15 WIB | LAPORAN:

Selama ini Singapura memang tempat yang aman bagi koruptor. Mulai dari kasus BLBI, kasus Century, kasus Gayus Tambunan, sampai yang terakhir kasus suap mantan Ketua MK Akil Mochtar.

"Awalnya BLBI. Pada 1996 dan 1997 itu, triliunan uang hasil korupsi dibawa ke sana. Karena aman, sekarang hasil korupsi kebanyakan dibawa ke sana," ujar Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman kepada Rakyat Merdeka Online, Sabtu (16/11) malam.

Boyamin melanjutnya, Singapura dipilih karena sangat praktis dan aman. Jaraknya sangat dekat dengan Indonesia. Ongkos pergi sana sangat murah. Sehingga para koruptor tersebut masih bisa mengkontrol perusahaan yang ada di Indonesia. Tapi, koruptor ini tidak bisa ditangkap oleh aparat Indonesia karena tidak ada perjanjian ekstradisi.


Di sisi lain, lanjut Boyamin, Singapura merasa diuntungkan dengan para buronan koruptor itu. Dengan uang hasil korupsi di Indonesia, para koruptor tersebut mendirikan perusahakan. Tidak heran jika para koruptor itu terkesan dilindungi pemerintah Singapura.

"Singapura tidak hanya dijadikan tempat pencucian uang, tapi di sana juga jadi tempat usaha baru. Banyak perusahan besar berkantor di sana, tapi mereka mencari uangnya di Indonesia juga," jelas Boyamin.

Karena itu, Boyamin meminta pemerintah bertindak tegas. Singapura harus dipaksa untuk menandatangani perjanjian ekstradisi. Jika tidak, selamanya Singapura akan menjadi persembunyian yang enak untuk para koruptor.

"Kalau nggak mau menandatangani perjanjian ekstradisi, putus saja perjanjian kerja sama dengan kita. Sebab, itu telah melecehkan kita," tandasnya.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya