Berita

Pertahanan

Jerman Saja Bisa Disadap, Jangan Sepenuhnya Salahkan Lembaga Intelijen

SABTU, 09 NOVEMBER 2013 | 11:32 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Dalam kasus penyadapan oleh Amerika Serikat dan Australia, masyarakat Indonesia sebaiknya tidak menimpakan semua tanggung jawab kepada lembaga intelijen negara.

"Jerman saja bisa disadap. Jangan kita salahkan sepenuhnya lembaga intelijen. Yang perlu kita lakukan evaluasi terhadap intelijen, bagaimana kontra intelijen kita dilakukan?" kata pengamat intelijen dari Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi), Rizal Darma Putra, dalam diskusi bertema "Sadap Bikin Tak Sedap" di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/11).

Kontra intelijen adalah usaha untuk mencegah badan intelijen asing dan gerakan politik yang digerakkan asing agar tidak melakukan infiltrasi ke dalam lembaga negara melalui kegiatan sponiase, subversi dan sabotase.


Dia mengatakan, teknologi intelijen dalam negeri Indonesia pada umumnya dibeli dari negara Barat. Maka itu selalu ada potensi negara pembuat teknologi itu membobol pertahanan keamanan dalam negeri.

"Saya pikir hampir semua kedutaan besar melakukan kegiatan intelijen, ada staf kedutaan yang berasal dari lembaga intelijen dan berperan sebagai perwira penghubung. Sampai sejauh mana kita bisa identifikasi aparat intelijen dari negara asing yang tak berlindung di bawah payung diplomatik dan tidak di kedutaan?" ujarnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya