Berita

foto: net

Pertahanan

INDONESIA DISADAP

Ramadhan Pohan: RI Sejatinya Tidak Butuh Pendusta, Apalagi Penista

KAMIS, 07 NOVEMBER 2013 | 19:08 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Konvensi Vienna menentukan code of conduct yang menjadi hukum internasional bahwa fungsi Kedutaan atau tempat kedudukan resmi perwakilan suatu negara di negara lain adalah mulia dalam mendorong kerjasama atau memajukan kepentingan nasional.

Sebaliknya, tindakan menggunakan Kedutaan sebagai pusat dan sarana penyadapan adalah tindakan hina. Kedutaan AS dan Australia tidak boleh jadi pusat dan sarana penyadapan terhadap Indonesia, seperti dikatakan dokumen Edward Snowden yang belum mendapat bantahan kedua negara tersebut sampai hari ini.

"Saya mengecam sekerasnya penyadapan AS dan Australia. Ini harus disikapi pemerintah Indonesia bahwa RI sejatinya tidak butuh mereka. Kita memerlukan mitra, bukan pendusta apalagi penista," kata Wakil ketua Komisi I DPR RI, Ramadhan Pohan, lewat pernyataan tertulis kepada wartawan, Kamis (7/11).


Di era reformasi dan kemajuan teknologi informasi, Indonesia telah menjadi negara yang sangat terbuka. Info apapun dapat diperoleh dari sumber terbuka atau setengah terbuka.Sedangkan, tegas Ramadhan, penyadapan adalah short cut dalam mencari info yang masuk kategori hina nista dalam diplomasi.

"Penyadapan itu simbol keterbatasan atau low quality sumber daya manusia. Memalukan jika AS dan Australia mau melakukannya," tegasnya.

Jika AS dan Australia tidak juga meminta maaf, Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat ini akan meminta DPR RI untuk mendesak Pemerintah RI meninjau ulang hubungan dan kerjasamanya dengan AS dan Australia, termasuk kerjasama dalam kemitraan strategisnya.

"Masih banyak negara lain, seperti China, Rusia, Jerman dan lainnya yang bisa menggantikan posisi AS-Australia," tutupnya. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya