Di tengah maraknya aksi demonstrasi yang menuntut pengunduran dirinya, presiden ini tetap nekat mencalonkan diri lagi pada Pemilihan Presiden 2014 mendatang.
Guna menarik simpati, Presiden Brazil kian melakukan pencitraan setahun sebelum perang politik itu terjadi yakni dengan cara mempercepat proyek pembangunan.
Dilma Rousseff pada Sabtu (2/11) mendesak para menteri kabinetnya untuk mempercepat infrastruktur utama dan proyek pelayanan publik.
Hal ini disampaikan Kepala Staf Presiden Gleisi Hoffmann dalam konferensi persnya bahwa Rousseff, yang bertemu dengan 15 menteri kabinet di ibukota, meminta mereka untuk menepati penyelesaian proyek yang diberikannya.
Hal ini disampaikan Kepala Staf Presiden Gleisi Hoffmann dalam konferensi persnya bahwa Rousseff, yang bertemu dengan 15 menteri kabinet di ibukota, meminta mereka untuk menepati penyelesaian proyek yang diberikannya.
Beberapa proyek di antaranya meliputi pusat kesehatan di daerah perkotaan dan program rumah bersubsidi di pedesaan. Dalam beberapa bulan terakhir, rakyat Brazil terus menyuarakan ketidakpuasan akibat maraknya kasus korupsi, rendahnya kualitas pelayanan publik dan meningkatnya biaya hidup.
Meskipun begitu, dalam jajak pendapat selama tiga minggu terakhir, seperti yang dikabarkan
Reuters (Minggu, 3/11), Rousseff diperkirakan akan tetap memenangkan putaran pertama Pemilu 2014 yang rencananya berlangsung pada Oktober mendatang.
[wid]