Dua wartawan Perancis tewas dibunuh oleh orang tak dikenal saat mereka sedang menjalankan tugasnya di Mali Utara, Afrika Selatan pada Sabtu (2/11).
Sebelum ditemukan tewas, Radio France Internationale (RFI), kantor berita dimana mereka bekerja, mengkonfirmasi perihal penculikan kedua wartawannya dalam situsnya. Dalam pernyataannya, dikatakan bahwa Ghislaine Dupont (51) dan Claude Verlon (58) diculik sekitar pukul 13.00 waktu setempat oleh orang-orang bersenjata di wilayah Kidal.
Seperti dilansir Associated Press (Minggu, 3/11), beberapa setelah pengumuman, mayat kedua wartawan tersebut ditemukan di Tinessako, Kidal Timur.
"Dari informasi yang saya miliki, tenggorokan mereka dipotong. Kami tidak tahu pasti siapa yang melakukannya, namun laporan yang kami dengar menunjukkan bahwa mereka merupakan kelompok militan," kata wakil gubernur Tinessako, Lassana Camara.
Belum jelas diketahui siapa yang berada di balik pembunuhan ini, namun kecurigaan jatuh kepada kelompok Al-Qaeda Maghreb Islam (AQIM) di Mali Utara. Hal tersebut diduga terkait dengan keberhasilan intervensi militer yang dilakukan Perancis untuk menggulingkan mereka dari kekuasaanya di Mali Utara pada Januari lalu.
Bukan kali ini saja AQIM diduga melakukan penculikan terhadap pihak asing. Menurut laporan intelijen, kelompok tersebut dalam beberapa dekade terakhir telah melakukan setidaknya 18 aksi penculikan dan setidaknya berhasil menerima tebusan sebesar 89 juta dolar AS
.[wid]