Berita

ilustrasi/net

Persatuan Pemuda Mengakhiri Dominasi Penjajahan Asing (1)

MINGGU, 27 OKTOBER 2013 | 21:58 WIB | OLEH: SALAMUDDIN DAENG

PERJUANGAN Pemuda 1928 adalah perjuangaan untuk mengahiri imperialisme. Perjuangan pemuda telah meraih momentumnya pada 17 Agustus 1945 yakni Indonesia merdeka.

Namun, perjuangan pemuda untuk bagi Indonesai merdeka 100 % belum terwujud. Imperialisme senantiasa merongrong kedaluatan negara dan bangsa Indonesia.

Dulu, imperialisme mencengkram negeri kita dengan kolonialisme, menguasai teritorial, membentuk pemerintahan asing di wilayah koloni, dijaga dengan tentara asing. Sekarang penjahan asing mencengkram kita atas nama globalisasi, utang luar negeri, investasi dan perdagangan bebas, melalui reformasi dan liberalisasi sistem ekonomi politik.

Imperialisme mengirimkan utang atas nama "pembangunan ekonomi" melalui negara negara imperialis, lembaga keuangan IMF, Bank Dunia, Asian Development Bank dan berbagai lembaga keuangan lain. Namun bukannya pembangunan yang kita nikmati, akan tetapi justru kesengsaraan, utang terus menumpuk, menghisap seluruh jerih payah bangsa kita. Imperialisme mengirimkan mesin dan kapal keruk atas nama "investasi".

Kerakusan akan bahan mentah, didorong dengan iming-iming pertumbuhan ekonomi hingga modal asing bertumpuk-tumpuk di negeri kita, hingga perusahaan-perusahaan asing bagaikan jamur di musim hujan dan pengerukan kekayaan alam telah membuat lubang-lubang tambang migas, mineral, batubara, bagaikan sarang tikus, hutan-hutan berubah menjadi lahan tandus, bahkan gunung-gunung yang mengandung mineral hilang satu demi satu.

Imperialisme mengirimkan barang-barang impor atas nama "perdagangan internasional, perjanjian kemitraan", hingga seluruh kebutuhan pangan, kebutuhan konsumsi, kebutuhan bahan baku industri, pembangunan infrastruktur dipenuhi barang-barang impor.

Saat yang sama pertanian, industri nasional, perusahaan negara mengalami penghancuran sistematis.[***]

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

CM50, Jaringan Global dan Pemimpin Koperasi

Rabu, 12 Februari 2025 | 04:45

Telkom Salurkan Bantuan Sanitasi Air Bersih ke 232 Lokasi di Indonesia

Rabu, 12 Februari 2025 | 04:15

TNI Kawal Mediasi Konflik Antar Pendukung Paslon di Puncak Jaya

Rabu, 12 Februari 2025 | 03:45

Peran para Bandit Revolusioner

Rabu, 12 Februari 2025 | 03:19

Pengecer Gas Melon Butuh Kelonggaran Buat Naik Kelas

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:59

DPD Apresiasi Kinerja Nusron Selesaikan Kasus Pagar Laut

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:39

Telkom Beri Solusi Kembangkan Bisnis Lewat Produk Berbasis AI

Rabu, 12 Februari 2025 | 02:19

Pengangkatan TNI Aktif sebagai Dirut Bulog Lecehkan Supremasi Sipil

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:59

Indonesia Perlu Pikir Ulang Ikut JETP

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:48

KPK Diminta Periksa Bekas Ketua MA di Kasus Harun Masiku

Rabu, 12 Februari 2025 | 01:35

Selengkapnya