Berita

Ahmad Heryawan-Huseyin Avni Mutlu/fokusjabar.com

Nusantara

Perkuat Kerjasama, Jawa Barat-Istanbul Akan Menjadi Sister Province

JUMAT, 25 OKTOBER 2013 | 13:52 WIB | LAPORAN:

. Kunjungan kerja Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan ke Turki berbuah manis dalam upaya menjadikan Jawa Barat dan Istanbul sebagai sister province.

Dalam rilis yang dikirimkan ke redaksi beberapa saat lalu, Ahmad Heryawan mengatakan bahwa dalam pertemuannya kemarin malam waktu setempat dengan Gubernur Istanbul, Huseyin Avni Mutlu, sempat dibahas gagasan sister province itu. Bentuk hubungan itu akan lebih meningkatkan kerjasama antara Istanbul dengan provinsi terbesar di Indonesia dengan jumlah penduduk 46 juta tersebut.

Dua provinsi menyepakati kerjasama di beberapa sektor yang digarap, terutama ekonomi-perdagangan, pendidikan, pariwisata, dan penambangan energi ramah lingkungan.


"Jika semua bidang yang akan dikerjasamakan berhasil dan berlangsung dengan baik, maka akan menjadi kerjasama yang hebat," papar Heryawan.

Gubernur Istanbul Huseyin Avni Mutlu menyambut baik gagasan kerjasama dengan Provinsi Jawa Barat. Malah, Mutlu menyatakan bahwa hubungan erat Istanbul-Jabar ini sudah terjalin sebelum gagasan sister province diajukan. Di Bandung, Turki sudah mendirikan lembaga pendidikan, yakni Pribadi Bilingual Boarding School Bandung yang telah beroperasi sejak 2002. Turki sendiri, melalui sebuah yayasan wakaf, telah memberi bantuan sosial kepada sejumlah negara dengan besaran Rp 30 trilliun per tahun.

Selain bertemu Gubernur Istanbul, Gubernur Jabar juga akan bertemu kalangan bisnis setempat dalam tujuan meningkatkan kerjasama Jabar-Istanbul di bidang investasi maupun perdagangan, serta sektor lain.
 
Dikutip dari website Pemprov Jawa Barat, upaya peningkatan kerjasama ekonomi ini adalah bagian implementasi komitmen Kepala Pemerintahan kedua negara. Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono saat berkunjung ke Turki pada medio 2010, membangun komitmen dengan Turki untuk meningkatkan volume perdagangan kedua negara hingga USD 2,24 miliar pada 2015.
 
Hingga kini, sebanyak 23 jenis komoditas Indonesia diekspor para pengusaha dalam negeri ke Turki, dan sebagian besar masuk ke Istanbul.  [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya