Berita

foto: net

Hukum

Pembobolan Bank Syariah Mandiri Diawali Kedekatan IP dan JL

JUMAT, 25 OKTOBER 2013 | 12:15 WIB | LAPORAN:

Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri masih memburu aset para tersangka pembobol dana kredit Bank Syariah Mandiri (BSM) Kantor Cabang Pembantu Bogor, Jawa Barat.

"Yang jelas saat ini sudah ada sembilan unit mobil yang kami sita dan satu unit motor besar," kata  Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Arief Sulistyanto, di kantor Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat (26/10).

Polri terus melacak keberadaan aset lain, analisis rekening, dan akan menyita semua uang di rekening maupun uang-uang yang diletakkan di tempat lain. Dalam kasus ini penyidik sudah menetapkan empat tersangka dalam kasus tersebut, masing-masing Kepala Cabang Utama Bank Syariah Mandiri Bogor M Agustinus Masrie, Kepala Cabang Pembantu Bank Syariah Mandiri Bogor Chaerulli Hermawan, Accounting Officer Bank Syariah Mandiri Bogor John Lopulisa, dan seorang debitur bernama Iyan Permana.


Keempat tersangka dijerat dengan pasal 63 UU 21/2008 tentang Perbankan Syariah serta pasal 3 dan pasal 5 UU 8/2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Dalam prosesnya, pihak Bareskrim sudah mengirim Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) ke pihak Kejaksaan Agung.

Arief menerangkan, cairnya dana kredit perumahan Bank Syaiah Mandiri (BSM) Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bogor diawali pertemuan antara pengusaha Iyan Permana (IP) dengan Accounting Officer John Lopulisa (JL). Awalnya, IP mengajukan kredit untuk rumahnya sendiri kurang lebih Rp 1 miliar.

Dari pertemuan tersebut, timbul niat buruk dari Iyan untuk merayu JL melakukan pembobolan BSM melalui kredit fiktif. Kedekatan antara debitur dengan accounting officer tersebut berlanjut sampai akhirnya Iyan mengajukan kredit 197 nasabah untuk perumahan dengan plafon Rp 100 juta sampai Rp 300 juta. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya