Berita

foto: net

Politik

Gerindra:Banyaknya TKI di Luar Negeri Adalah Bukti Kegagalan Negara

RABU, 09 OKTOBER 2013 | 11:42 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Tumpukan kasus hukum yang menimpa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merupakan bukti kegagalan pemerintah dalam melindungi rakyatnya yang mencari nafkah di luar negeri.

Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri DPP Partai Gerakan Indonesia (Gerindra), Irawan Ronodipuro, mengatakan, pada kenyataannya TKI adalah juga korban ekonomi, bukan cuma pahlawan devisa.

Para TKI mencari kerja di luar negeri karena kegagalan pemerintah dalam menjamin kesejahteraan mereka di negeri sendiri. Karena itu, pemerintah seharusnya melindungi TKI yang bekerja di luar negeri dengan sebaik-baiknya sebagai bentuk pertanggungjawaban.


"Langkah konkret yang dapat dilakukan untuk perlindungan TKI adalah penertiban agen-agen pengiriman tenaga kerja. Banyak agen nakal yang menyebabkan penempatan tenaga kerja tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Bahkan ada oknum pejabat yang jadi pemilik agen-agen tersebut. Selain itu, perlu ada revisi UU 39/2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri," tutur Irawan kepada wartawan (Rabu, 9/10).

Langkah lainnya adalah dengan UU yang mengatur mengenai Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN). Banyak pemerasan terhadap TKI oleh oknum petugas bandara karena tidak mempunyai KTKLN. Mereka diperas Rp 2,5 sampai 5 juta.

"Adanya KTKLN sangat penting untuk pendataan serta mencegah kemungkinan munculnya TKI yang bermasalah karena dokumen yang tidak lengkap," ujar Irawan.

Selain langkah-langkah tersebut, Irawan juga menyarankan pemerintah menjalin hubungan yang baik dengan negara tujuan TKI. Itu sangat penting untuk kekuatan diplomasi apabila dihadapkan pada kondisi TKI yang bermasalah secara hukum. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya