Berita

Politik

Genting dan Mendesak, Sekjen Partai Nasdem Setuju KY Pelototi MK

SENIN, 07 OKTOBER 2013 | 18:37 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Seharusnya, pengawasan terhadap Mahkamah Konstitusi (MK) sejak awal sudah dilakukan oleh Komisi Yudisial (KY). Sejatinya, tak boleh ada kekuasaan yag absolut. Penolakan hakim MK terhadap ide pengawasan eksternal harus digugat publik.

"Hakim MK itu manusia biasa yang perlu diawasi ketika ada putusan yang tidak masuk akal, apalagai keputusan MK bersifat final dan mengikat. Kehati-hatian, cermat, profesional itu harus ada di hakim MK," kata Sekjen DPP Partai Nasdem, Rio Capella, kepada wartawan, Senin (7/10).

Rio mengaku pernah menjadi korban ketidakadilan dalam sengketa hasil pemilihan legislatif tahun 2009. Ia memandang, keberadaan hakim MK yang berasal dari partai politik tentu akan menjadi pintu masuk bagi kepentingan politik ketika menghadapi persoalan internal partai pada pileg yang akan datang, termasuk pilkada dan pilpres.


"Karena itu saya setuju KY ikut mengawasi hakim MK, ini menjadi pintu masuk bagi pembenahan internal MK," tegasnya.

Sedangkan soal rencana Presiden SBY mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) untuk membuat mekanisme perekrutan hakim, pengawasan dan penguatan MK, dianggapnya tepat di kala keadaan genting dan mendesak.

"Saya kira situasi sekarang ini genting dan mendesak untuk menyelamatkan MK, agar kepercayaan publik terhadap MK bisa pelan-pelan pulih kembali. Karena juga, sekarang MK masih melaksanakan sidang-sidang gugatan pilkada," tandasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya