Berita

ujian nasional/net

Ujian Nasional Lebih Banyak Mudaratnya

SABTU, 05 OKTOBER 2013 | 10:03 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Semua program pendidikan nasional tidak bisa disusun secara sembarang, tetapi harus ada asumsi dan landasan yang dipertanggungjawabkan kuat.

Demikian disampaikan pakar pendidikan dari Universitas Paramadina, Mohammad Abduhzen, dalam diskusi ujian nasional di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (5/10).

Dalam menggelar pendidikan nasional, menurut dia harus ada tiga faktor penting. Pertama, ada asumsi teoritis pedagogis. Kedua, asumsi legalitas formal. Terakhir, asumsi pragmatis.


"Hal berkaitan dengan pragmatis ini adalah untuk apa dilakukan dan apa kegunaan itu, dan sejauh mana bisa dipertanggungjawabkan. Tentu sejauh mana dampak implikasi yang terjadi bila UN dilakukan," terang Abduhzen.

Dalam aspek pragmatis ini, sebuah program hendaknya mengukur visibility, cocok atau tidak diimplementasikan. Kemudian tingkat acceptability, yaitu diterima atau tidak oleh masyarakat.

"Nah, kalau melihat dari tiga asumsi yang saya sebutkan itu, ujian nasional bermasalah di ketiganya. Selalu ada sisi positif dan negatif dari sesuatu. Tapi terkait ujian nasional, posisi negatifnya lebih besar, mudaratnya lebih besar," tandasnya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya