Berita

Anies Baswedan

Wawancara

WAWANCARA

Anies Baswedan: Apa Ada Yang Merasa Terancam Sehingga Perlu Black Campaign

SELASA, 03 SEPTEMBER 2013 | 10:03 WIB

Peserta konvensi capres Partai Demokrat Anies Baswedan tidak akan mundur dari Rektor Universitas Paramadina. Sebab, tidak ada perhimpunan mahasiswa
di Universitas Paramadina yang meminta dirinya mundur seperti dimuat di media massa.

‘’Yang bersangkutan tidak pernah mengeluarkan pernyataan itu, baik secara lisan maupun press release,” ujar  Anies Baswedan kepada Rakyat Merdeka via telepon di Jakarta, Sabtu (31/8).

Seperti diketahui, Ketua Himpunan Mahasiswa Falsafah dan Agama (Himafa) Universitas Paramadina, Ahmad Hayat, meminta agar Anies Baswedan fokus menghadapi konvensi capres Partai Demokrat dan harus keluar dari kampus.

Seperti diketahui, Ketua Himpunan Mahasiswa Falsafah dan Agama (Himafa) Universitas Paramadina, Ahmad Hayat, meminta agar Anies Baswedan fokus menghadapi konvensi capres Partai Demokrat dan harus keluar dari kampus.

Anies Baswedan selanjutnya mempertanyakan, mengapa ada yang mencatut Himafa untuk memintanya mundur dari rektor.

“Saya jadi bertanya, apa ada yang merasa terancam sehingga perlu black campaign,” paparnya.

Berikut kutipan selengkapnya:
 
Apa perasaan Anda ketika ada pemberitaan itu?
Saya tenang saja meski ini aneh. Kenapa kok belum apa-apa sudah seperti ini.

Ada apa di balik itu?
Itu yang saya pertanyakan. Yang jelas, teman-teman mahasiswa Paramadina merasa heran dan marah karena ada yang mengatasnamakan Himafa untuk mendesak saya mundur.

Anda konfirmasi langsung kepada Ketua Himafa?
Ya. Yang bantah malah Ketua  Himafa bahwa tidak pernah mengatakan itu. Makanya harus hati-hati kalau ada desakan agar saya mundur dari Rektor Paramadina.

Jangan-jangan ada orang kampus  yang tidak suka dengan Anda ?
Saya ini baik-baik dan lurus-lurus saja dalam menjalani profesi  dan kehidupan ini. Mau ikut konvensi capres Partai Demokrat juga kan saya mau iuran untuk republik ini kok.

Maksudnya iuran uang?
Bukan. Iuran kan bisa berupa ide, gagasan dan sebagainya.

Anda tidak takut kalau black campaign dan gontok-gontokan akan semakin keras ?
Tidak. Kalau gontok-gontokan kan dua belah pihak. Kalau ini kan sebelah pihak ha...ha...ha....

Persaingan semakin panas?
Nggak mungkin panas, kan baru mulai.

Bisa saja Anda ditakuti jadi pemenang?
Saya tidak tahu yang menakutkan dari saya itu apanya, sampai timbul pemberitaan desakan mundur ini. Selama ini saya baik-baik saja, murah senyum dan tidak menakutkan ha...ha...ha....

Bagaimana Anda melihat proses seleksi dari komite konvensi?
Ini membuka peluang bagi siapa saja untuk mengabdi kepada bangsa dan negara. Konvensi terbuka tentunya memberikan pengalaman baru bagi yang menyelenggarakan dan pesertanya.

Apa ada antisipasi mencegah black campaign?
Tidak ada persiapan apa-apa. Bagi saya yang terpenting dijalankan saja, tulus-tulus dan ikhlas-ikhlas saja. Prinsip ikhlas itu bila dipuji tidak terbang, dicaci juga tidak tumbang. Apa pun yang datang saya hadapi dengan niat baik. Insya Allah hasilnya baik.

Black campaign sering muncul saat kompetisi, tanggapan Anda?
Makanya saya mengimbau mari kita tunjukkan bahwa konvensiini sebuah proses yang terhormat.

Apa Anda diminta siapkan dana dalam konvensi ini?
Tidak. Kalau diminta, saya akan nyatakan secara langsung bahwa saya tidak punya duit he...he...he...

Apa untung dan ruginya ikut konvensi?
Saya tidak hitung untung ruginya. Saya memutuskan ikuti konvensi bukan semata-mata untung rugi dapat posisi apa dan jalur mana kok. Konvensi ini saya anggap sebagai aktivitas politik untuk republik. Konvensi adalah tawaran menarik dari Partai Demokrat kepada setiap warga negara, itu saja. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya