Uni Eropa Larang Penjualan Senjata ke Mesir

KAMIS, 22 AGUSTUS 2013 | 17:53 WIB | LAPORAN: MUHAMMAD Q RUSYDAN

Uni Eropa telah menyetujui untuk melarang penjualan peralatan keamanan dan senjata ke Mesir sebagai respon atas meningkatnya kekerasan di negeri Piramida itu. Eni Eropa memilih untuk memberikan bantuan ekonomi.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, menyatakan pihaknya akan meninjau bantuan untuk mesir dengan catatan bantuan diperuntukkan bagi pihak yang paling rentan. Dia tegaskan bantuan untuk warga sipil haruslah tetap dilanjutkan.

"Negara anggota Uni Eropa telah setuju untuk menangguhkan lisensi ekspor ke Mesir untuk setiap peralatan yang digunakan untuk penindasan dalam negeri, dan meninjau kembali izin ekspor mereka yang diberikan oleh Uni Eropa" ujar Cathrine seperti dikutip dari Aljazeera, Kamis (22/8).

Sementara itu, Inggris, Jerman, Italia dan Belanda telah menerapkan pembatasan penjualan senjata kepada Mesit.

Menteri Luar Negeri Belanda, Frans Timmermans menyatakan, "memberikan senjata minggu ini, minggu depan dalam tempo singkat tidaklah dibenarkan."

Berita

Uni Eropa Larang Penjualan Senjata ke Mesir

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Aliran Bantuan ke Aceh

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Bangun Jembatan Harapan

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral