Berita

Zulham Effendi: Dimanapun TKI Menggantung Asa, Merah Putih Tetap di Dada

SABTU, 10 AGUSTUS 2013 | 18:40 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Pemerintah Indonesia kembali diingatkan agar sungguh-sungguh memperhatikan nasib Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luarnegeri. Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI), organisasi mahasiswa Indonesia di luarnegeri, mengatakan hampir 80 persen TKI di luarnegeri bekerja sebagai buruh kasar dan pembantu rumahtangga. Mereka kerap dianggap sebagai tenaga kerja berkualitas rendah.

Kordinator Presidium Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) se-Dunia, Zulham Effendi, mengatakan, persoalan yang dialami TKI di luarnegeri cukup beragam. Dari gaji yang terbilang rendah, izin kerja yang bermasalah sampai agen yang tidak bertanggung jawab. Belum lagi perlakuan tidak manusia dan pelecehan seksual hingga pemerkosaan yang dilakukan majikan.

"Ada juga yang melarikan diri karena disiksa majikan. Juga ada yang harus menjadi isteri simpanan warga setempat agar aman dan dapat perlindungan," ujar Zulham.


Zulham memperkirakan kasus TKI yang diketahui publik di tamah air saat ini hanya sekitar 10 persen dari keseluruhan kasus yang ada. Sebagian besar dari kasus-kasus itu tidak terekspos, tidak terselesaikan dan bahkan terabaikan.

Pemerintah, menurut Zulham, harus melakukan setidaknya tiga hal demi mengurangi persoalan TKI di masa yang akan datang. Pertama menciptakan lapangan kerja sebanyak mungkin di tanah air. Kedua, kalau pun harus mencari rezeki di luarnegeri pemerintah harus memastikan bahwa TKI yang bekerja di luarnegeri itu memiliki pendidikan dan kompetensi yang memadai. Ketiga, pemerintah juga perlu menciptakan sistem yang mudah dan tidak memberatkan calon TKI yang ingin berangkat ke luar negeri.

Dalam penjelasan yang diterima redaksi, Zulham mengatakan bahwa pelajar Indonesia di luarnegeri juga terpanggil membenahi persoalan TKI. Pengurus PPI di sejumlah negara mempelopori berdirinya Universitas Terbuka dan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kompetensi TKI. Juga ada yang membantu mendirikan sekolah untuk anak-anak TKI yang dianggap ilegal.

"Agar bisa terus berperan untuk mendampigi TKI, PPI telah membentuk HelpCenter TKI yang dimulai dari tingkat ASEAN dengan PPI Malaysia sebagai kordinator wilayah ASEAN," ujar Zulham lagi.

PPI, masih ujarnya, juga merasa perlu mempertahankan dan memupuk nasionalisme TKI yang mengadu nasib di negeri orang. "Sehingga dimanapun mereka berada merah putih tetap di dada," demikian Zulham. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya