Berita

ilustrasi

On The Spot

Dilengkapi AC, Pintunya Pakai Standar Busway

Ngintip Peremajaan Metro Mini
KAMIS, 01 AGUSTUS 2013 | 09:36 WIB

Pemerintah DKI Jakarta mengancam akan mencabut izin bus Metro Mini karena banyak yang tak laik jalan dan perilaku sopirnya yang ugal-ugalan. Belum lama ini, seorang siswa meninggal tertabrak Metro Mini 47 jurusan Senen-Pondok di Jalan Pemuda, Jakarta Timur. Metro Mini itu pun dirusak massa.

Diancam akan dihapus, PT Metro Mini mulai membenahi armadanya. Bus-bus yang sudah beroperasi puluhan tahun akan diremajakan secara bertahap. Beberapa bus contoh segera beroperasi melayani sejumlah trayek. Seperti apa bus baru itu?

Sebuah minibus baru tampak diparkir di halaman depan kantor PT Metro Mini di Jalan Pemuda Kavling 721, Rawamangun, Jakarta Timur. Bus itu dicat warna silver dipadu biru tua.

Ada variasi garis warna pelangi di body-nya. Inilah bus Metro Mini yang baru. Warna oranye yang menjadi ciri khas angkutan umum sudah ditinggalkan.

Dari bentuknya, bus baru ini masih menggunakan model tiga per empat. Sama seperti yang lama. Namun menengok ke dalam, sangat jauh berbeda. Bus ini dilengkapi air conditioner (AC).

Memiliki 18 tempat duduk dari bahan fiber berwarna oranye. Tempat duduk ditempatkan di pinggir sehingga memberikan ruang yang agak luas bagi penumpang yang berdiri.

Untuk penumpang yang berdiri disediakan gantungan untuk pegangan. Ada 16 pegangan untuk penumpang berdiri. Dari bentuk kursi dan gantungannya mirip seperti di bus Transjakarta.

Bus ini juga memiliki pintu di bagian tengah standar busway.  Hanya saja ukurannya lebih kecil. Letaknya di sisi kanan. Pintu ini dilengkapi sistem hidrolik sehingga bisa dibuka dan ditutup cukup dengan menekan tombol dari kabin sopir.

Posisi pintunya cukup tinggi. Seperti dirancang untuk bisa dinaiki dari penumpang yang menunggu di halte busway.  Nanti belum ada kabar bahwa Metro Mini akan dijadikan feeder busway. Pintu untuk naik turun penumpang yang lebih rendah ada di sisi kanan.

Saat ini, sudah empat bus Metro Mini model baru ini dibuat. Salah satunya diparkir di kantor PT Metro Mini. Ali Hasan Tuasika, staf humas perusahaan angkutan umum mencoba menyalakan bus baru ini. Starter diputar, mesin pun menyala. Suara mesinnya terdengar halus.

Di dash board ada layar kecil. Layar ini terhubung dengan kamera yang berada di bagian belakang bus.  Dengan kamera ini, sopir bisa mengintip situasi di belakang ketika bus hendak mundur.

Metro Mini dilengkapi bagasi di sisi kanan bawah kabin. Bagasi ini bukan untuk menyimpan barang bawaan penumpang. Tapi untuk menempatkan aki dan kompresor kecil. Kompresor ini akan menjadi perangkat standar bus.

 â€œUntuk saat ini baru ada empat unit yang sudah tersedia. Tiga unit masih di dealer dan satu unit ini di tempatkan di sini, sebagai contoh,” ujar Ali.

Menurut dia, Metro Mini baru ini cukup nyaman. Diharapkan peremajaan ini bisa mengubah imej Metro Mini yang buruk di masyarakat. Rencananya,  empat bus mulai dioperasikan usai Lebaran. Dua unit melayani trayek Pasar Minggu-Manggarai-Tanah Abang. Sisanya trayek Manggarai-Pasar Senen.

Sebanyak 500 bus akan dioperasikan secara bertahap mulai Agustus ini. “Sudah dipesan sebanyak 500 unit untuk awal. Namun uji coba ya 50 unit dulu,” kata Ali.
Setelah bus-busnya dilengkapi AC, Metro Mini akan menaikkan tarif menjadi Rp 6 ribu. “Ya itu tidak mahal kok,” ujar Ali.

Tarif ini lebih mahal dua kali lipat dibandingkan Peraturan Gubernur Nomor 67 Tahun 2013. Peraturan yang dibuat setelah harga BBM naik itu menetapkan tarif Metro Mini naik dari Rp 2 ribu menjadi Rp 3 ribu.

3.500 Bus Diremajakan Bertahap

PT Metro Mini berencana meremajakan semua armadanya. Sebanyak 3.500 unit sudah dipesan untuk menggantikan bus-bus yang sudah puluhan tahun beroperasi.  Bus-bus baru mulai beroperasi Agustus ini.  Untuk tahap awal, 50 unit akan diujicoba melayani sejumlah  trayek.

Ali Hasan Tuasika, Humas Metro Mini mengatakan, peremajaan armada sudah dimulai sejak Februari 2013. Namun berjalan beberapa bulan baru empat unit yang jadi. Metro Mini menargetkan meremajakan semua armadanya dalam waktu 10 bulan.

“Jika tak diremajakan, pemerintah akan memberikan sanksi kepada Metro Mini, termasuk membubarkan Metro Mini,” ungkap Ali.

Pria berusia 28 tahun ini mengatakan bahwa pihaknya sudah memberitahukan para pemilik bus mengenai peremajaan armada ini.

“Semua harus melaporkan diri, untuk kemudian mendaftarkan pengurusan peremajaan, dengan membawa surat menyurat resmi kepemilikian Metro Mininya, dan keabsahan lainnya, kemudian nanti akan diurus ke pihak bank.,” terang Ali.

Sejauh ini, lanjut dia, para pemilik Metro Mini menyambut baik peremajaan ini. Chasis bus baru ini menggunakan Isuzu Hino Dutro.

“Karoserinya dibuat di AFTA Cianjur,” kata Ali seraya menerangkan bahwa harga satu unit Rp 427 juta.

Hendra, staf KIR PT Metro Mini menambahkan, pemilik lama tidak akan kehilangan haknya dengan adanya peremajaan ini.

“Fisiknya saja yang diganti, pelat nomor dan kepemilikan tetap sama. Ya pemilik harus bawa surat dan persyaratan untuk melakukan peremajaan,” imbuh Hendra.

Metro Mini Mau Dijadikan Feeder Bus Transjakarta

Gubernur DKI Joko Widodo alias Jokowi, kaget ketika melihat kondisi bus Metro Mini. Menurut dia, kondisinya tak jauh berbeda seperti 30 tahun lalu ketika dia masih bekerja di Jakarta.

Kekecewaan yang sama juga diungkapkan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. “Kondisinya juga jelek semua,” kata Ahok.

Walaupun di bawah manajemen PT Metro Mini, armadanya dimiliki perorangan. Ahok menduga, para pemiliknya mengakali petugas KIR sehingga kendaraan yang tak layak bisa lolos uji petik itu.

Ia menemukan ada pemilik yang menukar pelat nomor kendaraan yang sudah butut dengan kendaraan yang lolos uji KIR. Akibatnya, bus yang tak laik bisa beroperasi.

Ahok meminta Dinas Perhubungan memeriksa kendaraan lebih detail saat merazia Metro Mini yang tak laik jalan.

“Harus diperiksa nomor sasis dan nomor mesinnya karena kalau nomor mobil gampang ditukar,” ujarnya.

Ia juga yakin bahwa selama ini banyak oknum yang “bermain” dalam pelaksanaan uji KIR. Ia sudah memerintahkan Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono menindak oknum-oknum itu.  Mulai diturunkan pangkat sampai dipecat.

Walaupun kecewa terhadap Metro Mini, Pemprov DKI Jakarta masih memberikan kelonggaran atas angkutan umum itu. Sebab, jumlah angkutan di ibukota masih kurang. Tapi  bila ditemukan kondisi bus yang tak laik jalan, harus ditindak.

“Kandangkan saja mobil yang tidak laik, lebih baik kekurangan armada lah daripada celaka,” kata dia.

Untuk memperbaiki kondisi Metro Mini, Pemprov menawarkan peremajaan armada. Jika para pemilik bus itu bisa memenuhi standar pelayanan, Metro Mini bisa diintegrasikan dengan bus Transjakarta.

“Kami menawarkan peremajaan Metro Mini kepada para pemilik atau pengusaha Metro Mini. Karena rencananya, Metro Mini akan kami jadikan feeder bus Transjakarta,” ujarnya.

Ahok sudah bertemu dengan pihak Metro Mini untuk membicarakan hal ini. “Kemungkinan besar kita akan menyediakan garasi, bengkel, dan sopir cadangan untuk pengusaha Metro Mini. Tetapi, hal ini baru bisa kita lakukan kalau Perum Penumpang Djakarta (PPD) sudah dihibahkan ke kita,” terang Ahok.

Pemprov DKI Jakarta tengah mengincar PPD.  Kementerian BUMN memang kebingungan menangani PPD. Sebab statusnya BUMN, namun hanya beroperasi di Jakarta.

Menurut Ahok, jika PPD sudah dihibahkan ke Pemprov DKI, pemilik Metro Mini dapat menitipkan sekaligus melakukan servis di pool PPD.

“Para pemilik Metro Mini kemudian membayar sejumlah uang sebagai biaya tetap setiap bulan,” ujar Ahok.

Menurutnya, skema kerja sama ini akan menguntungkan penumpang Metro Mini dan Transjakarta. Ke depannya, semua angkutan bus sedang terintegrasi Transjakarta.

Mikrolet atau KWK hanya melintas di jalan kecil saja, tidak sampai ke arteri, apalagi jalan protokol. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Stasiun Manggarai Chaos!

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 13:03

UPDATE

Anak Usaha Telkom Hadirkan DreadHaunt, Gim Bergenre Survival Horror

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:57

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

2 Jam 1 Meja

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:40

Dua Mantan Pegawai Waskita Karya Digarap Kejagung

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:38

KPK Sita 7 Mobil dan Uang Rp1 Miliar usai Geledah 10 Rumah

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:24

Bareskrim Bakal Bongkar Puluhan Artis dan Influencer Terlibat Promosi Judol

Rabu, 09 Oktober 2024 | 00:42

Mudahkan Warga Urus Paspor, Imigration Lounge Kini Hadir di Mal Taman Anggrek

Rabu, 09 Oktober 2024 | 00:19

KPK Cekal 5 Tersangka Korupsi Pencairan Kredit Usaha Bank Jepara Artha

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23:52

Polisi Tangkap Penyekap Bocah 12 Tahun Selama Seminggu di Kalideres

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23:42

KPK Usut Dugaan Korupsi Pencairan Kredit Usaha BPR Bank Jepara Artha

Selasa, 08 Oktober 2024 | 22:52

Selengkapnya